search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tertimbun Longsor, Sawah pada 16 Subak di Gianyar Terancam Kekeringan
Sabtu, 22 Juli 2023, 16:45 WITA Follow
image

bbn/dok BPBD Gianyar/Tertimbun Longsor, Sawah pada 16 Subak di Gianyar Terancam Kekeringan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Dampak hujan yang melanda wilayah Kabupaten Gianyar beberapa waktu lalu masih menyisakan persoalan. Banyak tanah longsor yang jatuh ke sungai membuat saluran irigasi Subak di wilayah Kecamatan Ubud tertimbun longsor. 

Sampai saat ini longsoran itu pun belum bisa ditangani dan berdampak pada 16 subak di tiga desa mengalami kekeringan. Belasan subak yang terdampak merupakan ada di wilayah Desa Kedewatan, Desa Sayan, dan Desa Singakerta. 

Salah satu Pengurus Subak Mas, Desa Sayan, I Made Pariana memaparkan saluran irigasi itu tertimbun longsor dari jembatan salah satu hotel di wilayah Desa Kedewatan. 

"Dalam penanganan, pihak hotel telah berusaha melakukan pembersihan saluran irigasi, namun tebing di lokasi terus mengalami longsoran," ujar dia, Sabtu (22/7).

Petani juga berusaha gotong royong membersihkan sisa longsor. Namun butuh waktu lama karena volume longsor cukup besar.

Dengan kejadian itu, lahan persawahan seluas sekitar 400 hektar terdampak atas kekeringan tersebut. "Sekarang petani masih menunggu air dan perbaikan saluran, karena mau musim tanam," terang dia.

Sementara itu, dari petugas BPBD Gianyar pun telah berusaha melakukan penanganan di sejumlah titik longsor yang menutup saluran air.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami