search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tokoh Desa Tulikup Sekolahkan Dua Anak Kurang Mampu
Sabtu, 25 Maret 2023, 15:11 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tokoh Desa Tulikup Sekolahkan Dua Anak Kurang Mampu.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Dua tokoh Desa Tulikup, Kecamatan Gianyar, Gusti Ngurah Ketut Winata dan Perbekel Desa Tulikup, Made Ardika membantu dua orang anak dalam satu keluarga tidak mampu  untuk bersekolah. 

Dua anak itu, Ni Luh Novi Ratnasari (9) dan Kadek Radit Mahaputra (8) warga Banjar Kembengan, Desa Tulikup. Kini dua anak tersebut sudah mulai sekolah di kelas 3 dan kelas 1 di SDN 2 Desa Tulikup. 

Selain dua tokoh desa ini mencarikan sekolah, juga mengurus semua surat-surat baik dua anak tersebut juga mengurus akte perkawinan, akta kelahiran dan KTP orang tua mereka.

Guna mendukung proses belajar, dua tokoh desa ini bahkan membelikan kelengkapan sekolah dua pelajar tersebut seperti kostum seragam sekolah lengkap, dua buah tas, alat tulis, buku, pakaian adat, sepatu, almari dan perlengkapan lainnya. 

Selama ini, orang tua anak ini, I Wayan Soma dan istrinya Kadek Sudiana warga Banjar Kembengan, Desa Tulikup termasuk keluarga tidak mampu.

I Wayan Suma yang tidak mengenyam sekolah dan kerja serabutan. Pria ini memiliki dua orang istri tidak mengurus akta perkawinan sehingga berdampak pada 3 orang anaknya tidak punya akta kelahiran. Akibatnya, dua anak ini tidak bisa sekolah. 

“Sekarang dua anak ini bisa sekolah. Novi Ratnasari (9) duduk dikelas 3 dan Radit Maha Putra duduk dikelas 1,” kata perbekel Ardika.

Karena Ratnasari langsung duduk dikelas 3 SD, ia mendapat les privat di rumahnya yang diberikan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Bali dan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar. 

“Kami semua urus surat surat administrasi baik E KTP, akta perkawinan orang tuanya, akte kelahiran 3 orang anaknya serta urus sekolahnya hingga kita belikan perlengkapan sekolah seperti pakaian sekolah, alat tulis, tas, sepatu, pakaian adat serta almari,” imbuh Ardika. 

Hal ini dilakukan guna mendukung program pemerintah wajib belajar 9 tahun. Disamping itu, dua anak ini semangat untuk belajar dan bersekolah, namun karena kondisi lingkungan keluarga kurang mampu."Tujuan kami biar tidak ada warga kami yang tidak sekolah dan mendukung program pemerintah wajib belajar 9 tahun,” jelas dia.

Ardika berharap kedua anak itu bisa rajin belajar. “Kami berharap semoga ke depan menjadi anak yang sukses,” tutupnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/gnr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami