search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
TPA Suwung akan Ditutup, Luhut Ingin Ubah Jadi Kawasan Wisata
Jumat, 28 Oktober 2022, 13:23 WITA Follow
image

bbn/dok beritabali/TPA Suwung akan Ditutup, Luhut Ingin Ubah Jadi Kawasan Wisata.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Pembangunan tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Bali didorong agar rampung pada pekan pertama bulan November.

Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menargetkan agar TPST sudah bisa beroperasi pada Bulan Januari 2023 nanti.

TPST ini direncanakan bisa menggantikan TPA Suwung yang saat ini sudah kelebihan kapasitas. Bersamaan dengan dibukanya TPST, maka TPA Suwung juga akan ditutup operasinya. Luhut Binsar juga menuturkan rencananya untuk mengubah kawasan TPA Suwung menjadi kawasan wisata.

“Untuk itu nanti tidak ada lagi pembuangan sampah di Suwung. Jadi nanti Suwung itu kita bikin menjadi daerah wisata yang baik,” ujarnya di Kawasan Benoa, Badung, Bali pada Kamis (27/10/2022).

“Kami bertekad dengan Pak Gubernur Koster, harus kita selesaikan RDF di Badung dan Denpasar ini pada minggu pertama Bulan Nopember, dan full operation harus terjadi pada Januari tahun depan,” ungkap Luhut.

Adapun beberapa TPST yang akan dibangun adalah di kawasan Tahura, Kertalangu, dan Padangsambian Kaja. TPST ini diproyeksikan mampu menampung sampah sebanyak 1.200 ton setiap harinya. TPST tersebut akan menggantikan TPA Suwung yang akan segera ditutup.

Luhut menjelaskan beberapa olahan yang bisa dihasilkan saat TPST beroperasi dan bisa menghasilkan manfaat kepada masyarakat.

“Macam-macam itu (yang bisa dihasilkan), tadi saya sudah lihat bisa jadi pelet, kompos, sirkulasi (ekonomi sirkular), dan yang lainnya,” ujar Luhut.

Ketiga TPST di Denpasar juga akan mampu menghasilkan RDF (Refuse-Derived Fuel). RDF merupakan bahan bakar yang dihasilkan dengan melakukan pengeringan dan pencacahan sampah, sehingga hasil olahan sampah dapat digunakan kembali dan mengurangi kebutuhan lahan.

Kedepannya direncanakan akan dibangun 52 TPST serupa di wilayah lain, sehingga TPST Bali menjadi percontohan.

“Kita akan bangun juga 52 spot seperti (TPST) yang dibangun di Bali di seluruh penjuru tanah air. Sehingga nanti kita bisa mengelola sampah kira-kira 12.000 ton/hari,” ujar Luhut. (sumber: Suara.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami