search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tradisi Neruna di Desa Ini Hanya Boleh Diikuti Remaja Laki-laki
Sabtu, 8 Oktober 2022, 14:35 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tradisi Neruna di Desa Ini Hanya Boleh Diikuti Remaja Laki-laki.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Ratusan Sorpa (Pemuda) di Desa Adat Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem mengikuti tradisi "neruna" pada Sabtu (8/10/2022). 

Tradisi ini dilaksanakan rutin setiap satu tahun sekali, pada saat rangkaian upacara Usaba Goreng, tepatnya di hari ke-3 rangkaian Usaba atau disebut juga Rahina Perejangan Sidumun.

Seperti namanya "Neruna", tradisi ini hanya diikuti oleh sorpa atau pemuda yang ada di Desa Adat Geriana Kangin. Sebelum melaksanakan tradisi ini, para sorpa terlebih dahulu berkumpul di Pura Puseh untuk mengikuti persembahyangan. 

Setelah itu, para sorpa akan melaksanakan iring-iringan mengelilingi wilayah desa adat dengan mundut atau membawa senjata nawa sanga berupa tombak dan kober (bendera) yang diiringi dengan gambelan baleganjur. 

Sementara sebagian sorpa (pemuda) mundut dan menabuh gambelan, sorpa lainnya membawa keranjang dan menyebar masuk ke rumah-rumah warga untuk mengambil jajan yang telah dipersiapkan oleh setiap warga didatangi. 

Jajan yang diambil kemudian dibawa dan dikumpulkan di Pura Puseh. Pada akhir rangkaian tradisi, jajan tersebut akan dibagikan kepada para sorpa yang mengikuti tradisi neruna tersebut.

Selaku Kubayan Desa Adat Geriana Kangin, Jero Mangku Gede Nuragia menerangkan, tradisi neruna ini merupaka tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun di Desa Adat Geriana Kangin yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali pada saat upacara Usabe Goreng. 

Adapun tujuan dari tradisi neruna ini yakni untuk memperkenalkan lingkungan Desa Adat Geriana Kangin kepada generasi penerus agar mereka tahu sampai dimana batas-batas Desa Adat serta sebagai ajang silaturahmi sehingga mereka bisa mengetahui posisi rumah-rumah krama (warga) di Desa Adat Geriana Kangin.

Di samping itu, melalui tradisi ini juga dijadikan oleh pendahulu sebagai ajang untuk menjalin silaturahmi dan memperkenalkan diri, karena siapa tahu saat mengunjungi rumah warga, para sorpa bisa bertemu dengan jodohnya.

"Terlepas dari melestarikan tradisi, ada hal yang paling penting dalam tradisi ini, yaitu sebagai penanda dimana sebelum seorang sorpa (pemuda) mengikuti tradisi neruna ini, maka belum diizinkan untuk ngayah atau tedun (mengikuti kegiatan) mewakili orang tuanya. Ketika sudah neruna, barulah mereka dinyatakan berhak untuk mewakili orang tuanya saat petedunan ataupun ngayah di Pura yang ada di Desa Adat Geriana Kangin,"  ujar Jero Mangku Gede Nuragia. 

Sementara itu, Ketua STT Yowana Giri Prawerti Desa Adat Geriana Kangin, I Gede Widnyana mengatakan, ada sekitar 120 orang sorpa yang mengikuti tradisi neruna pada Aci Usaba Goreng tahun 2022 ini. Mereka yang ikut adalah pemuda desa adat geriana kangin yang sebelumnya telah masuk atau terdaftar ke dalam organisasi Sekaa Truna Truni Yowana Giri Prawerti Desa Adat Geriana Kangin. 

"Kurang lebih pesertanya sekitar 120 orang, peserta pemuda desa adat yang sudah masuk ke dalam organisasi STT yang ada di Desa Adat Geriana Kangin," kata Widnyana.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/krs



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami