Truk Bantuan Kemanusiaan Untuk Gaza Mulai Dikirim ke Perbatasan Mesir
beritabali.com/cnnindonesia.com/Truk Bantuan Kemanusiaan Untuk Gaza Mulai Dikirim ke Perbatasan Mesir
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Truk-truk bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dilaporkan mulai bergerak dari Al Arish di semanjung Sinai, Mesir, menuju penyeberangan Rafah, perbatasan Gaza dengan Mesir.
Pergerakan itu disampaikan oleh seorang saksi mata kepada Reuters, Selasa (17/10).
Diberitakan Anadolu Ajansi, Bulan Sabit Merah Mesir juga menyatakan bahwa truk-truk bantuan berisi pasokan makanan hingga peralatan medis sudah mulai bergerak dari Al Arish.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (16/10) pagi, Direktur Bulan Sabit Merah Mesir di Sinai Utara, Khaled Zaid, mengatakan kepada Anadolu bahwa "truk bantuan sudah mulai dikirim ke perbatasan Rafah."
Zaid mengaku tidak mengetahui waktu pasti bantuan tersebut memasuki Rafah. Dia hanya mengatakan pemerintah Mesir meminta agar bantuan-bantuan itu cepat-cepat dikirimkan.
"Pihak berwenang Mesir telah meminta truk-truk tersebut mulai bergerak ke penyeberangan dengan cepat," kata Zaid.
Masyarakat Bulan Sabit Merah Mesir saat ini bertanggung jawab untuk mengumpulkan bantuan dari negara dan lembaga yang mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk Gaza.
Pada Minggu (15/10), badan ini mengumumkan di Facebook bahwa bantuan-bantuan dari Turki, Yordania, dan Uni Emirat Arab (UEA) tiba di Bandara Internasional Al Arish.
Ratusan truk dan ton bahan makanan juga datang dari majelis amal Mesir, Koalisi Nasional untuk Pekerjaan Pembangunan Sipil (National Coalition for Civil Development Work).
Sejak perang pecah pada 7 Oktober lalu, Israel memblokade total Jalur Gaza hingga membuat warga setempat krisis pasokan listrik, air, makanan, serta bahan bakar.
Blokade ini sendiri terjadi setelah milisi Palestina yang berkuasa di Gaza, Hamas, melancarkan serangan ke sejumlah kota Israel pada akhir pekan lalu.
Hamas mengklaim serangan dengan nama Operasi Badai Al Aqsa itu untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi. Serangan itu juga disebut balasan atas tindakan provokatif Israel di situs suci Yerusalem dan terhadap warga Palestina yang ditahan.
Setelah blokade diumumkan, komunitas internasional pun ramai-ramai mendesak Israel membuka blokade dan mendirikan koridor aman bagi warga sipil yang masih terisolir. Komunitas global juga mendesak Mesir mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza, seiring dengan Mesir yang berbagi perbatasan dengan daerah kantong tersebut.
Kairo sendiri sudah menyatakan setuju untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza melalui Rafah. Kendati begitu, Mesir tak mengizinkan warga Gaza melarikan diri ke wilayahnya.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net