search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina Siaga 1, Rusia Bakal Gempur Kyiv di Hari Kemerdekaan
Selasa, 23 Agustus 2022, 11:31 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Ukraina Siaga 1, Rusia Bakal Gempur Kyiv di Hari Kemerdekaan

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Otoritas kota Kyiv "siaga 1" dan memberi peringatan ke warga. Pemerintah ibu kota Ukraina itu meminta penduduk untuk "sangat memperhatikan" arahan setempat.

Mereka meminta warga untuk mematuhi perintah berlindung ke tempat aman, jika alarm pertanda serangan udara dibunyikan. Ini seiring kekhawatiran serangan besar-besaran Rusia di Hari Kemerdekaan Ukraina, 24 Agustus esok.

"Ada kemungkinan ancaman serangan rudal dan bom oleh pasukan Rusia terhadap fasilitas militer, fasilitas industri pertahanan, infrastruktur penting dan daerah pemukiman terdekat," tulis Administrasi Militer Kota Kyiv di aplikasi pesan Telegram, dikutip CNBC International, Selasa (23/8/2022).

Hal senada sebenarnya juga sudah dikatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy akhir pekan kemarin. Tanggal 24 Agustus, juga menandai enam bulan serangan militer pemerintah Presiden Vladimir Putin berlangsung.

"Minggu ini Rusia mungkin mencoba melakukan sesuatu yang sangat jahat, sesuatu yang sangat kejam," katanya tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

"Salah satu tujuan utama Rusia adalah mendevaluasi kemampuan kita dan menyebarkan keputusasaan, ketakutan, dan konflik," tambahnya lagi.

"Oleh karena itu, penting untuk tidak pernah, sesaat pun, menyerah pada tekanan musuh ini, tidak memaksakan diri, tidak menunjukkan kelemahan."

Sementara itu, pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan memiliki informasi bahwa Rusia akan segera menyerang infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina. Reuters melaporkan bahwa pernyataan pejabat itu didasarkan pada data intelijen AS.

"Kami memiliki informasi bahwa Rusia sedang meningkatkan upaya untuk melancarkan serangan terhadap infrastruktur sipil dan fasilitas pemerintah Ukraina dalam beberapa hari mendatang," kata pejabat itu.

"Mengingat rekam jejak Rusia di Ukraina, kami khawatir tentang ancaman lanjutan yang ditimbulkan oleh serangan Rusia terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil," tambahnya.

Menurut Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (HAM PBB), hampir 7.700 warga sipil terluka sejak awal perang hingga 15 Agustus. Lembaga itu juga mencatat ebih dari 5.500 warga sipil di Ukraina telah tewas.

"Sebagian besar korban sipil yang tercatat disebabkan oleh penggunaan senjata peledak dengan efek luas, termasuk penembakan dari artileri berat, sistem peluncuran roket ganda, rudal dan serangan udara," ujar kantor tersebut.

Rusia sendiri belum memberi keterangan. Namun update terbaru di dalam negeri, Moskow telah menyalahkan Ukraina atas kematian seorang warganya Daria Dugina.

Dugina adalah anak dari ideologis garis keras Kremlin, Alexander Dugin, yang kerap dijuluki "Otak Putin". Ia tewas setelah bom meledak di mobilnya, saat berkendara di pinggiran kota di Rusia.(sumber: cnbcindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami