Utusan Khusus PBB Untuk Myanmar Noeleen Heyzer Mundur
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric mengatakan utusan khusus PBB untuk Myanmar akan mundur setelah menjabat 18 bulan. Selama ini dia dikritik oleh junta dan lawan-lawannya di tengah kekacauan negara.
"Noeleen Heyzer, Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Myanmar, akan menyelesaikan penugasannya pada 12 Juni," kata Stephane Dujarric kepada AFP, Rabu (31/5), tanpa memberikan alasan kepergiannya.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan terima kasih kepada Heyzer atas dedikasinya selama ini.
"(Guterres) berterima kasih kepada Ms. Heyzer atas upayanya yang tak kenal lelah atas nama perdamaian dan rakyat Myanmar," kata Dujarric.
Dia menambahkan utusan baru akan segera ditunjuk.
Heyzer, seorang sosiolog Singapura, ditunjuk sebagai utusan oleh Guterres pada 2021. Dia bertugas mendesak junta Myanmar untuk melancarkan dialog politik dengan lawan-lawannya.
Dia mengunjungi negara Asia Tenggara Agustus lalu dan bertemu kepala junta Min Aung Hlaing dan pejabat tinggi militer lainnya dalam sebuah langkah yang dikritik oleh kelompok hak asasi manusia.
Tapi dia ditolak bertemu dengan pemimpin demokrasi yang ditahan Aun San Suu Kyi dan kemudian membuat marah pejabat junta yang menuduhnya mengeluarkan "pernyataan sepihak" dari apa yang telah dibahas.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak kudeta pada 2021 yang memicu bentrokan baru dengan pemberontak etnis dan pembentukan puluhan "Pasukan Pertahanan Rakyat" yang kini memerangi junta.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net