search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
WHO Rilis Peringatan Global Soal Obat Diabetes Palsu
Kamis, 27 Juni 2024, 10:58 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/WHO Rilis Peringatan Global Soal Obat Diabetes Palsu

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan tentang obat diabetes yang mengandung semaglutide merek Ozempic palsu.

WHO menemukan banyak apotek daring yang menjual obat Ozempic palsu. Beberapa penemuan terbesar terjadi di Brasil, Inggris, dan Amerika Serikat pada 2023 lalu.

"WHO menyarankan para profesional kesehatan, otoritas kesehatan, dan masyarakat untuk mewaspadai kumpulan obat-obat palsu ini," ujar Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses Obat-obatan dan Produk Kesehatan Yukiko Nakatani, melansir Medical News Today.

"Kami meminta para pemangku kepentingan untuk menghentikan penggunaan obat-obatan mencurigakan dan melaporkannya pada pihak berwenang," tambah dia.

Peringatan ini merupakan pemberitahuan resmi pertama setelah konfirmasi beberapa laporan penemuan obat palsu.

Ilustras. WHO mengeluarkan peringatan soal peredaran obat diabetes palsu. (CNN Indonesia /Andry Novelino)
Obat-obatan palsu juga disebut berbahaya jika dikonsumsi. Obat dapat menyebabkan komplikasi kesehatan akibat kadar glukosa darah atau berat badan yang tidak dikelola.

"Pasien yang menggunakan produk ini dapat mengambil tindakan seperti membeli obat dengan resep dari dokter berlisensi dan menghindari membeli obat dari sumber yang tidak dikenal," tambah WHO, mengutip Reuters.

Ozempic sendiri merupakan obat anti-diabetes yang bekerja dengan mengendalikan kadar gula darah pada penderita diabetes tipe-2.

Dalam beberapa waktu terakhir, obat ini juga kerap digunakan untuk membantu menurunkan berat badan.

Semaglutide sendiri bukan pengobatan diabetes yang direkomendasikan oleh WHO karena biayanya yang tinggi. Namun, kini WHO tengah membuat pedoman terkait penggunaannya.

Produsen Ozempic, Novo Nordisk mengimbau konsumen tetap waspada dalam memeriksa kemasan obat. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami