Wisata Rinjani Dibuka, Agen Perjalanan Dilarang Bawa Porter dan Pemandu dari Luar
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NTB.
Seiring diperbaharuinya aplikasi e-Rinjani dengan menambahkan fitur dan edukasi terkait protokol kesehatan bagi para pendaki, ada sejumlah himbauan diingatkan kepada para pendaki yang ingin berwisata ke Taman Nasional Gunung Rinjani, di Desa Sembalun Lawang, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), Propinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
[pilihan-redaksi]
Salah satu yang diingatkan adalah, agar travel agent yang beroperasi lintas kabupaten untuk tidak membawa porter dan guide sendiri dari luar ke Rinjani yang mulai dibuka bertahap tersebut.
Demikian dikatakan Bupati Lotim, H Sukiman Azmy, dalam kegiatan Sosialisasi dan Simulasi SOP (Standard Operational Procedure) Rinjani Menuju New Normal, di Sembalun, Lotim, Sabtu (27/6). Dengan menggunakan porter dan guide lokal kata Azmy, kunjungan wisatawan ke obyek wisata Taman Nasional Gunung Rinjani akan berdampak pada masyarakat sekitar.
"Saya juga mengusulkan pada pengelola Taman Nasional Gunung Rinjani agar dibuatkan jalur logistik untuk pengangkutan menggunakan kuda sampai pos empat," ujar Azmy, berharap beban porter bisa berkurang karena harus melayani tiga sampai empat pengunjung.
Acara simulasi yang dihadiri Wakil Gubernur NTB Dr Hajah Sitti Rohmi Djalilah ini, Bupati Azmy juga memaparkan soal data pengunjung Taman Nasional Gunung Rinjani dan penertiban jalur pendakian ilegal. Yang selama ini digunakan para pendaki yang naik ke Rinjani.
"Data pengunjung ini harus benar-benar menjadi perhatian serius. Hal ini berkaitan dengan keselamatan pendaki, jika terjadi kecelakaan," tegas Azmy lagi.
Menurut Azmy, masalah data pengunjung dan jalur ilegal pendakian bisa diantisipasi dengan menerapkan satu pintu. Selain keselamatan, hal ini juga berpengaruh pada pendapatan yang berkurang.
"Kejadian saat musibah gempa dua tahun lalu, dimana hanya 400 pendaki yang terdaftar. Namun yang dievakuasi dari puncak Rinjani dan Danau Segara Anak terhitung lebih dari 1.000 orang," ungkap Azmy.
Di sisi lain Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, Dedy Asriady menjelaskan soal booking online akan terus ditingkatkan. Beberapa kesepakatan para pihak dalam konsultasi publik yang dilakukan pihaknya. Antara lain dalam hal perbaikan jalur pendakian yang bertambah dua. Yakni di Torean Kabupaten Lombok Utara dan Lombok Timur. "Seluruhnya sudah aman digunakan," ujarnya.
Dipaparkan juga oleh Asriady, soal prosedur penanganan sampah dari puncak Rinjan hingga ke lereng dan sekitar kawasan Rinjani. Yang melibatkan komunitas lingkar Rinjani, masyarakat adat dan aturan bagi pengunjung.
"Kesepakatan lain adalah prosedur SAR dan peningkatan pengelolaan e-Rinjani," ucap Asriady.
Soal pengelolaan Taman Nasional Gunung Rinjani, Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah menegaskan harus memberi manfaat dan adil bagi semua pihak. Salah satunya penggunaan e-tiket yang telah menjadi kebutuhan.
Reporter: Humas NTB