Awas Perang Melebar dan Pecah di Asia: Rusia Tembak Laut Jepang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Perang Rusia ke Ukraina masih terus terjadi. Bahkan sejumlah fakta baru muncul.
Dalam updatenya, tank-tank tempur yang dikirimkan negara Barat sudah sampai ke Ukraina, Selasa. Salah satunya adalah milik Inggris, British Challenger 2.
Di sisi lain, Rusia juga terus mengembangkan persenjataannya dan mengaku akan terus meningkatkannya hingga tujuh bahkan delapan kali lipat. Sebelumnya di akhir pekan Presiden Vladimir Putin juga menyebut akan mengerahkan senjata nuklir taktis ke sekutunya Belarusia, yang menyebabkan kekhawatiran perang nuklir kembali muncul di dunia.
Sementara itu kemarin, situasi memanas di Asia. Rusia dilaporkan menembakkan rudal jelajah ke Laut Jepang.
Hal ini dilakukan seminggu setelah Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida mengunjungi Ukraina. Kunjungan tiba-tiba itu berbarengan saat Xi Jinping mendatangi Rusia mengunjungi Putin.
Kementerian Pertahanan Rusia membenarkan tembakan itu. Di Telegram, kementerian mengatakan dua kapal perang terlibat dalam latihan dan menembakkan rudal Moskit, rudal jelajah anti kapal supersonik, ke sasaran "musuh tiruan" di laut.
"Di perairan Laut Jepang, kapal-kapal rudal Armada Pasifik menembakkan rudal jelajah Moskit ke sasaran tiruan laut musuh," kata Kementerian Pertahanan Rusia dimuat AFP dan juga CNBC International, dikutip Rabu (29/3/2023).
"Target, yang terletak pada jarak sekitar 100 kilometer (62 mil), berhasil dihantam langsung oleh dua rudal jelajah Moskit," tambahnya.
Hal ini membuat Jepang bereaksi.
Menteri Luar Negeri Jepang Yoshimasa Hayashi mengatakan seiring berlanjutnya serangan Moskow ke Ukraina, militer Rusia meningkatkan aktivitas di Timur Jauh, termasuk area dekat Jepang.
Ia mengatakan Tokyo akan memantau pergerakan Rusia dengan cermat. Negara itu akan tetap waspada terhadap operasi militer Moskow.
"Saat invasi Rusia ke Ukraina berlanjut, pasukan Rusia juga menjadi lebih aktif di Timur Jauh, termasuk di sekitar Jepang," kata Hayashi dalam konferensi pers dimuat Reuters.
"Kami akan terus memantau pergerakan militer Rusia dengan cermat," ujarnya dikutip dari kantor berita Jiji Press.
Pekan lalu, diketahui dua pesawat pengebom strategis Rusia Tu-95 juga melakukan penerbangan di wilayah udara di atas perairan netral di Laut Jepang. Penerbangan jet pengebom dilakukan persis sehari setelah Kishida Jepang mengunjungi Kyiv untuk bertemu dengan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.
Jepang telah bergabung dengan sekutu Barat dalam memberikan sanksi kepada Rusia atas serangannya di Ukraina. Pantai Pasifik timur jauh Rusia dipisahkan dari Jepang oleh Laut Jepang yang sempit.(sumber: cnbcindonesia.com)
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/net