search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
DLH Tabanan Tunggu Kepastian Dana untuk Pembelian Armada dan Alat Berat
Jumat, 26 Mei 2023, 23:55 WITA Follow
image

beritabali/ist/DLH Tabanan Tunggu Kepastian Dana untuk Pembelian Armada dan Alat Berat.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tabanan masih menungu kepastian alokasi dana untuk pembelian alat berat karena saat ini krisis kendaraan pengangkut sampah milik DLH belum teratasi. 

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tabanan I Gusti Putu Ekayana menyebutkan jika pengajuan pengadaan sarana dan prasarana untuk mengatasi masalah sampah di Kabupaten Tabanan sudah dilakukan.

"Dananya rencananya akan diambilkan dari anggaran pergeseran di tahun 2023. Jika tidak dipergeseran, maka akan dicarikan di anggaran perubahan. Pengajuannya sendiri,sudah mendapat lampu hijau dari Bupati," ujarnya Jumat, (26/5) jelasnya.

Pada rancangan anggaran ini, DLH Tabanan mengusulkan pembelian alat berat, seperti ekskavator, buldoser dan pembelian unit kendaraan operasional (truk sampah) sebanyak dua unit.

Adapun harga alat berat yang rencananya akan di beli DLH Tabanan disebutkan Ekayana berkisar di angka Rp 1,5 miliar untuk satu unit eskavator. Sedangkan untuk buldoser belum dipastikan harganya karena masih menyesuaikan spesifikasi. 

Hal ini disebutkannya karena saat ini armada yang dimiliki DLH Tabanan memang tidak berfungsi maksimal. Dari 20 unit armada yang dimiliki DLH, hanya 8 unit armada yang berfungsi normal. Sedangkan sisanya sebanyak 12 unit statusnya rusak sehingga tidak bisa dioperasikan sesuai dengan fungsinya.

Terkait dengan status darurat sampah di kawasan perkotaan Tabanan, Ekayana mengakui sudah bisa diatasi dengan menerapkan pengelolaan sampah berbasis sumber. 

"Pengelolaan sampah ini, sudah mulai teratasi melalui penerapan Singasana Syber dan regulasinya masih dalam proses," lanjutnya.

Sementara itu, untuk penutupan TPS di kawasan perkotaan Tabanan untuk mengurangi terjadinya kekumuhan,Ekayana menyatakan penutupan TPS di Tabanan sudah mencapai 60 persen, atau sebanyak 35 TPS sudah ditutup.

Editor: Robby

Reporter: bbn/tab



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami