search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ilmuwan Identifikasi Teratai Terbesar di Dunia, Berusia 177 Tahun
Rabu, 6 Juli 2022, 14:28 WITA Follow
image

bbn/Suara.com/Ilmuwan Identifikasi Teratai Terbesar di Dunia, Berusia 177 Tahun

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Para ilmuwan telah mengidentifikasi spesies teratai atau lili air raksasa baru yang diberi nama Victoria boliviana di Kew Royal Botanic Gardens, London. Tanaman tersebut juga disebut sebagai teratai terbesar di dunia.

Lili air telah menjadi bagian dari Herbarium Kew, koleksi besar tanaman yang diawetkan selama 177 tahun. Menurut Kew, ini adalah penemuan pertama spesies teratai raksasa baru dalam lebih dari satu abad.

Mulanya, bunga ini telah salah diidentifikasi sebagai spesies Victoria amazonica.

"Kami menduga ada spesies lain dari teratai Victoria, selain amazonica dan yang lain disebut cruziana di luar sana. Ini memulai upaya penelitian," kata Carlos Magdalena, ahli hortikultura botani di Kew, dikutip dari CNET, Rabu (6/7/2022).

Teratai tersebut berasal dari lahan basah Bolivia. Magdalena menanam benih yang disumbangkan dari Bolivia dan mengetahui bahwa tanaman baru itu berbeda dari spesies yang dikenal sebelumnya.

Menurut para ahli, Victoria boliviana memiliki distribusi duri dan bentuk biji yang berbeda dengan anggota lain dari genus Victoria.

Studi yang diterbitkan di jurnal Frontiers in Plant Science ini mengacu pada data dari catatan sejarah, DNA, spesimen dalam koleksi taman, contoh liar dan bahkan posting media sosial dari penggemar teratai yang mendokumentasikan tanaman.

Victoria boliviana memiliki daun yang membentang lebih dari tiga meter. Tanaman ini memiliki bunga berwarna putih yang dapat berubah menjadi merah muda.

Kew sekarang menanam Victoria boliviana di Waterlily House.

Ketiga spesies bunga lili air raksasa tersebut hidup di Konservatorium Princess of Wales, satu-satunya tempat di dunia di mana tanaman itu tumbuh bersama.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami