search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kemenparekraf Resmikan Destinasi Ekowisata Mangrove di Lombok Barat
Minggu, 19 Juli 2020, 17:30 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI meresmikan Desa Wisata di Dermaga Tawun, Desa Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Sabtu (18/7). 

 

[pilihan-redaksi]
Desa wisata dengan konsep ekowisata mangrove ini menjadi destinasi baru di NTB, setelah Kuta Mandalika, Islamic Center, dan Rinjani. Ikut mendampingi Wakil Gubernur NTB, Dr Hajah Sitti Rohmi Djalillah saat launching ini, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Reza Pahlevi. 

 

Bersama Wagub, Deputi Kemenparekraf melakukan penanaman pohon mangrove di pesisir dekat dermaga. Selain untuk mdnghindari terjadinya abrasi dan memperindah dermaga. Juga agar wisatawan dapat menikmati keindahan alam Lombok Barat sebelum menyeberang ke Gili.

 

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata NTB, Lalu Moh Faozal yang juga hadir menyampaikan bahwa Dermaga Tawun dengan luas lahan satu hektar lebih ini adalah dermaga yang digunakan untuk penyeberangan menuju 14 Gili di Lombok Barat.

 

"Pembangunannya akan dimulai minggu depan, dengan beberapa bangunan. Yaitu mulai dari fasilitas ruangan untuk check in, hingga shelter bagi pengunjung," terang Faozal.

 

Untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitar, Faozal menjelaskan dermaga menyiapkan kios-kios yang berjejer rapi. 

 

"Ini digunakan masyarakat untuk berjualan serta dilakukannya pembenahan di beberapa titik dermaga Tawun," tegas Faozal.

 

Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid selaku penanggung jawab wilayah destinasi ini mengatakan, destinasi ekowisata mangrove di Sekotong ini merupakan masa depan Kabupaten Lombok Barat. Karena potensi alamnya yang luar biasa.

 

"Banyak hal yang harus disiapkan oleh pemerintah terutama penataan lingkungan dan menyediakan fasilitas pendukung," ucap Fauzan, menegaskan bahwa Pemda telah menyiapkan Peraturan Bupati tentang penataan destinasi. 

 

Lanjut kata Fauzan, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat  telah mengembangkan 57 desa Wisata yang dijadikan sebagai prioritas. Dan semua desa wisata tersebut secara bertahap akan dilakukan digitalisasi. Sehingga website-nya akan tersambung dengan website Dispar Lombok Barat.

Reporter: Humas NTB



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami