Pedagang Enggan Membuka Usaha di Pasar Mumbul
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Pedagang di Pasar Anyar Singaraja terutama di Jalan Sawo dan Durian justru berjubel hingga ke badan jalan. Sesuai rencana, pedagang di lokasi itu akan direlokasi ke Pasar Mumbul sebagai upaya penataan Pasar Anyar.
Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil, malahan tidak dimanfaatkan oleh pedagang dan kesemrawutan pedagang di Pasar Anyar masih terlihat.
Ketua Persatuan Pedagang Sari Amerta Jati, Pasar Anyar Singaraja, Wayan Gejor mengatakan, rencana relokasi pedagang di Jalan Durian dan Sawo dijanjikan bakal secara tuntas dilakukan bulan juli lalu. Namun kenyataannya, rencana dari PD Pasar itu belum terealisasi secara maksimal.
Teman-teman kami di pasar mempertanyakan komitmen PD pasar untuk menertibkan pedagang di Jalan Sawo dan Durian termasuk memindahkan pedagang yang sudah terdaftar ke Pasar Mumbul,ungkap Gejor.
Disebutkan, pedagang yang sudah terdaftar direlokasi ke Pasar Mumbul jumlahnya sekitar 90 pedagang, sedangkan sisanya sudah terdaftar sebagai pedagang tetap di Pasar Anyar Singaraja.
Jika pedagang yang tidak terdaftar di Pasar Anyar saja dipindahkan, sementara pedagang lain masih dibiarkan berjualan di lokasi lama, pedagang yang tak terdaftar ini akan keberatan. Masalahnya, jika pedagang lain masih dibiarkan beroperasi maka pembeli tidak ada yang ke Pasar Mumbul,tegas Wayan Gejor.
Kondisi di Jalan Sawo dan Durian saat ini semakin semrawut, bahu jalan nyaris tidak bisa dilewati kendaraan, bahkan di kanan dan kiri berjubel pedagang yang bersaing merebut calon pembeli.
Sementara, Pasar Mumbul yang dikenal dengan nama Pasar Loak dari segi bangunan sudah sangat representatif, dengan fisik bangunan berlantai dua dan ditambah penataan kawasan parkir yang nyaman untuk pengunjung pasar. Sedangkan pada lantai satu sudah penuh dihuni oleh pedagang barang-barang bekas, dan pedagang komoditi lain, sementara di lantai dua justru tidak ada pedagang yang membuka usaha.
Reporter: bbn/ctg