search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Prabowo Bicara Pemimpin Setia: Bukan Pagi Tempe, Sore Tahu
Senin, 4 September 2023, 13:12 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Prabowo Bicara Pemimpin Setia: Bukan Pagi Tempe, Sore Tahu

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto mengatakan pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia merupakan tokoh yang memiliki akhlak penuh kesetiaan.

Hal itu disampaikan Prabowo saat menghadiri deklarasi dukungan masyarakat perbatasan di Stadion Haliwen, Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Minggu (3/9).

"Kita harus bersatu. Pemimpin-pemimpin kita punya akhlak kesetiaan, bukan pagi tempe, sore tahu," kata Prabowo dalam keterangan yang dikutip Senin (4/9).

Prabowo menyebut para pemimpin harus bersatu demi kepentingan rakyat. Ia mencontohkan dirinya dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang pernah bersaing di Pilpres 2024, tetapi kemudian bersama di pemerintahan.

"Saya sudah membuktikan bahwa saya bersama Pak Presiden Joko Widodo. Kita dulu rival, kita dulu bersaing tapi diujungnya kita sadar untuk Indonesia. Kita harus bersatu setelah saya bersatu dekat sama beliau, betapa setia beliau kepada rakyat Indonesia," katanya.

Ia mengatakan Indonesia merupakan negara yang kaya dan makmur. Oleh karenanya, kata Prabowo, tidak hanya pemimpin, namun rakyat juga harus bersatu untuk bangkit dan mencapai kesejahteraan bersama.

Sejalan dengan itu, bakal capres dari Partai Gerindra ini mengingatkan agar rakyat memiliki kesadaran dan mengerti betul ketika menentukan pilihannya.

"Kita adalah negara yg makmur dan kaya, karena itu kita harus bersatu. Rakyat harus sadar dan mengerti dalam menentukan pilihan-pilihannya," ujarnya.

Sebelumnya Prabowo juga menyinggung soal aroma pengkhianatan yang tercium dalam beberapa waktu belakangan ini.

Awalnya, Prabowo mengungkapkan respons pendukungnya saat dirinya memutuskan bergabung dengan Kabinet Presiden Joko Widodo jilid dua. Saat itu, kata Prabowo, dirinya dicap pengkhianat.

"Ditentang saya sama pengikut saya sendiri. Saya dianggap pengkhianat. Akhir-akhir ini memang sarat dengan aroma pengkhianatan," kata Prabowo.

Prabowo baru saja ditinggal rekan koalisinya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, yang bergabung dengan NasDem dan menjadi bakal cawapres pendamping Anies Baswedan.(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami