Taliban Larang Perempuan Afghanistan Piknik ke Taman Hiburan di Kabul
beritabali.com/cnnindonesia.com/Taliban Larang Perempuan Afghanistan Piknik ke Taman Hiburan di Kabul
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pemerintah interim Afghanistan, Taliban, melarang perempuan piknik di taman-taman hiburan di Kabul pada Rabu (9/11). Juru Bicara Kementerian Penebar Kebajikan Pencegah Kejahatan (MPVPV) mengonfirmasi Taliban melarang perempuan masuk ke taman. Namun, dia tak memberikan rincian lebih lanjut.
Baca juga:
Luhut: Putin Tidak Hadir di KTT G20 Bali
MPVPV juga tak memberi keterangan apapun seberapa luas pembatasan yang diterapkan dan dampaknya terhadap peraturan terdahulu, demikian dikutip Reuters. Sebelumnya, mereka menyatakan harus ada pemisahan antara pengunjung laki-laki dan perempuan di taman. Di hati-hari tertentu, perempuan juga boleh memasuki tempat rekreasi itu.
Berdasarkan pantauan Reuters, petugas taman melarang sejumlah perempuan masuk ke taman hiburan di Kabul. Sementara itu, anggota Taliban tampak mengamati situasi sekitar.
Masooma adalah salah satu perempuan yang dilarang masuk. Ia padahal sudah merencanakan untuk menghabiskan hari di taman itu bersama cucunya.
"Saya mendesak mereka, tetapi mereka tidak mengizinkan kami masuk ke dalam taman, dan sekarang kami kembali ke rumah," kata dia.
Lebih lanjut, Masooma mengatakan seharusnya petugas mengizinkan perempuan dan yang membawa anak kecil masuk ke taman. Anak-anak, kata dia, perlu waktu untuk bermain dan hiburan.
Dua petugas taman mengaku diminta pejabat Taliban untuk tak mengizinkan perempuan memasuki taman. Sejak mengambil alih Afghanistan pada Agustus 2021 lalu, Taliban menerapkan sejumlah aturan ketat terhadap perempuan.
Baca juga:
300 Pasukan Elit Rusia Dihabisi Ukraina
Beberapa di antaranya perempuan tak boleh meninggalkan rumah tanpa kerabat laki-laki, harus menutupi wajah mereka, tak boleh berolahraga di ruang publik, dan di beberapa wilayah perempuan tak boleh bekerja di ruang publik.
Komunitas internasional, terutama Barat, menekan agar Taliban tak perlu menerapkan aturan ultrakonservatif sehingga setiap orang bisa mendapat hak sama. Namun, Taliban berulang kali mengklaim menghormati hak-hak perempuan sesuai dengan interpretasi mereka terhadap hukum Islam.(sumber: cnnindonesia.com)
Editor: Juniar
Reporter: bbn/net