search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tampik Isu Meningitis, Masyarakat Siangan Gianyar Megibung Daging Babi
Minggu, 19 Maret 2017, 10:00 WITA Follow
image

I Nyoman Parta, Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bali ketika "megibung" di Banjar Teruna, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar. [ist]

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Beritabali.com, Gianyar. Isu Meningitis Streptococcus Suis (MSS) sempat merembak akhir-akhir ini di masyarakat Bali. Isu ini bahkan ikut pula menyangkut pautkan salah satu makanan khas dan favorit masyarakat bali, yakni olahan babi. Guna menampik isu ini, I Nyoman Parta,  salah satu wakil rakyat provinsi Bali mewarnai masa resesnya atau serap aspirasi rakyat dengan “megibung” atau makan bersama daging babi di balai Banjar Teruna, Kecamatan/Kabupaten Gianyar, Bali.
 
Ia mengatakan dirinya tidak bisa membiarkan ketakutan masyarakat untuk makan babi terjadi terus menerus.Menurutnya pula, jika babi dimasak dengan baik maka tidak akan menimbulkan penyakit. 
 
[pilihan-redaksi]
“Paling penting jangan memakan babi sakit, jangan menjual babi sakit pula, mari makan babi sehat pada saat Pengrupukan Nyepi, Penampahan Galungan dan Kuningan enggak usah takut makan babi,” jelas politisi asal Desa Guwang, Kecamatan Sukawati ini.
 
Menurutnya babi bagi umat Hindu di Bali sangat penting untuk keperluan upacara agama.
 
Selain mengajak makan daging babi, pada kesempatan reses itu, politisi PDIP itu  juga membeberkan persoalan kesehatan, utamanya soal Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) yang secara situasional diakhiri, dan warga nantinya akan mendapatkan asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan. [bbn/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami