Pada hari Umanis Galungan yang merupakan rangkaian hari Raya Galungan, objek wisata Alas Kedaton di Desa Kukuh, Kecamatan Marga dan Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri warga Tabanan Kamis (13/5) dipadati warga dari Tabanan dan berbagai wilayah di Bali lainnya. 

Sekitar pukul 10.00 Wita masyarakat Tabanan mulai memadati objek wisata yang ada di Tabanan. Menjelang siang hari, pengunjung semakin padat sehingga pengelola objek wisata kewalahan.

Salah satu warga Tabanan asal Desa Dauh Pala, Tabanan mengatakan sudah menjadi kebiasaan di setiap hari Raya Umanis Galungan mengajak anak-anaknya mengunjungi objek wisata alas kedaton.

Selain berwisata, saya juga ingin memperkenalkan jenis hewan kera dan kelelawar yang ada alas kedaton kepada anak-anak saya, jelasnya.

Selain itu, jarak tempuh dari kota Tabanan menuju Alas Kedanton yang cukup dekat juga menjadi alasannya mengunjungi objek wisata kera andalah Tabanan ini.

Sedangkan warga yang berada di wilayah kecamatan Kediri memilih objek wisata Tanah Lot menjadi tempatnya untuk menghabiskan liburan hari raya.

Selain panorama keindahan Pura Tanah Lot, kami juga ingin menyaksikan hal-hal baru yang ada di Tanah Lot, jelas seorang pengunjung asal Desa Belalang ini.

Kondisi Tanah Lot menjelang sore ini semakin padat. Para pengunjung baik itu wisatawan lokal, domestik maupun mancanegara berbaur menikmati indahnya Tanah Lot di sore hari.

Berdasarkan data yang diperoleh kunjungan wisatawan saat Hari Umanis Galungan ini meningkat 18% jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan hari raya Galungan yang bertepatan dengan libur nasional Hari Raya kenaikan Yesus Kristus.

Manager obyek wisata Tanah Lot I Made Sujana mengatakan Tanah Lot akan menggelar dua upacara yakni Piodalan di Pura Luhur Pekendungan tanggal 22 Mei 2010 mendatang dan piodalan di Pura Luhur Tanah Lot yang akan berlangsung dari tanggal 26  29 Mei 2010.

Persiapan untuk piodalan tersebut sudah mulai dilakukan mulai minggu-minggu ini. Sehingga sampai dua minggu mendatang Tanah Lot akan dipenuhi oleh ribuan orang baik itu masyarakat Hindu (pemedek) yang ingin melakukan persembahyangan, maupun oleh wisatawan atau pengunjung yang ingin menyaksikan proses persembahyangan tersebut, pungkasnya.