search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiket Pendakian Rinjani Ramai Dipesan untuk Perayaan Agustusan
Sabtu, 30 Juli 2022, 21:31 WITA Follow
image

beritabali/ist/Tiket Pendakian Rinjani Ramai Dipesan untuk Perayaan Agustusan.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NTB.

Tiket pendakian ke Gunung Rinjani mulai ramai dipesan untuk perayaan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2022. 

Ramainya pemesanan tiket dianggap berkaitan dengan normalisasi kuota pendakian Gunung Rinjani dari 75 persen menjadi 100 persen dan lama pendakian menjadi 4 hari dan 3 malam.

Budi Soesmardi, Pengendali Ekosistem Hutan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) menerangkan, saat ini sedang terjadi lonjakan pemesanan tiket pendakian pada hari-hari menjelang 17 Agustus 2022. Namun jumlah angkanya belum bisa ia pastikan.

"Yang sekarang mulai banyak dipesan itu mulai tanggal 14, 15 dan 16 Agustus, supaya mereka bisa merayakan 17 Agustus di atas. Tapi untuk (kuota) penuh sih belum, hanya saja lompatannya signifikan,” ungkap Budi. 

Ia pun yakin kalau jumlah pemesanan tiket pendakian pada beberapa hari menjelang hari kemerdekaan tahun ini bisa penuh seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.

Pintu pendakian Sembalun, Torean, dan Senaru masih menjadi favorit para pendaki untuk merayakan Agustusan. Sedangkan pintu Pendakian dari Tete Batu, Timbanuh, dan Aik Berik agak kurang peminat.

Sedangkan pada hari-hari biasa seperti saat ini, jumlah pendakian Rinjani relatif sepi, walaupun sudah mengalami normalisasi. Dari 700 kuota pendakian per hari yang tersedia dari semua pintu pendakian, hanya 130 tiket yang terpesan.

Ditegaskan Budi, kuota pendakian saat ini bergantung kepada jumlah kasus Covid-19 yang terjadi di daerah. Artinya, sewaktu-waktu bisa terjadi perubahaan.

“Saat ini kan kita sedang melandai (Covid-19), itulah yang mendasari terjadinya normalisasi kuota pendakian,” tegasnya.

Editor: Robby

Reporter: bbn/lom



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami