search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ukraina: Rusia Siapkan 100 Ribu Prajurit Siaga Serangan Besar-besaran
Selasa, 18 Juli 2023, 12:16 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Ukraina: Rusia Siapkan 100 Ribu Prajurit Siaga Serangan Besar-besaran

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Ukraina mengklaim Rusia sedang mengumpulkan lebih dari 100 ribu tentara di area Kupiansk, Kharkiv, untuk menyerang benteng pertahanan Kyiv dalam serangan terbarunya.

Wakil Komandan Ukraina untuk Komunikasi Strategis Pengelompokan Militer Timur, Serhii Cherevatyi, mengatakan Rusia juga mengerahkan senjata untuk melengkapi para personelnya.

"Musuh telah memfokuskan pengelompokan yang sangat kuat ke arah Lyman-Kupiansk, dengan lebih dari 100 ribu personel, lebih dari 900 tank, dan lebih dari 370 MLRS,"kata Cherevatyi pada Senin (17/7).

Ia lalu berujar, "musuh mengerahkan unit satuan lintas udara, infanteri gerak terbaik di sana."

Sebagai tambahan dukungan, Rusia juga mengerahkan pasukan tempur cadangan, pasukan wilayah, dan unit Storm-Z. Lebih lanjut, Cherevatyi mengatakan Rusia mempertaruhkan segalanya untuk menghancurkan pertahanan dan pasukan Ukraina.

Tekanan Rusia ini, kata dia, sebagai bentuk balasan mereka atas kekalahan di Bakhmut beberapa waktu lalu.

"[Rusia] perlu membuktikan setidaknya beberapa kesuksesan, sehingga mereka berusaha maksimal di area ini, melakukan yang mereka bisa dan tidak, untuk menunjukkan serangan," ucap Cherevatyi lagi seperti dikutip CNN.

Pasukan Rusia yang tetap bertahan di Bakhmut dan terus melakukan serangan menambah jumlah korban dari pihak mereka meningkat.

Chervatyi juga mengatakan Rusia terus memperbaharui staf tempur, mengirim pasukan terjun payung pertama, dan berharap serangan dari Ukraina berhenti.

"Kami sangat berhati-hati dan berhati-hati untuk mempertahankan pasukan dan orang-orang kami sebanyak mungkin," imbuh dia.

Pernyataan Chervatyi muncul usai jembatan yang menghubungkan Crimea dan Rusia meledak. Jalan penghubung ini merupakan rute bagi Kremlin untuk mengirim pasokan logistik selama invasi.

Ledakan di jembatan itu bukan kali pertama. Pada Oktober lalu, tangki BBM yang melintasi jembatan terbakar dan meledak. Imbas serangan ini, Rusia berjanji bakal membalasnya.

Rusia tak mengingkari janjinya. Mereka habis-habisan membombardir Ukraina.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami