Sejarah

Budak Asal Bali Lebih Diminati Pada Masa Kolonial Belanda

 Minggu, 25 Desember 2022, 23:30 WITA

beritabali.com/ist/Budak Asal Bali Lebih Diminati Pada Masa Kolonial Belanda

IKUTI BERITABALI.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Beritabali.com, Denpasar. 

Secara kualitas budak asal Bali pada masa kolonial Belanda lebih diminati dibandingkan budak-budak lainnya yang diperjualbelikan di pasaran Nusantara. Budak asal Bali pada umumnya di jual di Batavia, dan daerah-daerah lainnya di Nusantara, di Afrika Selatan, dan pulau-pulau di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah artikel berjudul “Perdagangan Budak di Bali Pada Abad Ke XVII-XIX: Eksploitasi, Genealogi, dan Pelarangannya” yang dipublikasikan dalam Jurnal Masyarakat dan Budaya, Volume 20 nomor 1 Tahun 2018.

Artikel tersebut ditulis oleh I Wayan Pardi dari Program Studi Pendidikan Sejarah, Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi.

I Wayan Pardi menuliskan bahwa sejarah perbudakan di Pulau Bali berlangsung selama abad ke XVII-XIX yang dimotori oleh VOC, pemerintah Hindia Belanda, serta raja-raja lokal. Dimana budak asal Bali sangat diminati karena memiliki kualitas yang lebih baik.

Budak perempuan Bali  dikenal dengan kecantikannya, kebaikan hatinya, keterampilannya memainkan musik, dan pengetahuan yang baik tentang kesehatan, sehingga budak perempuan Bali sangat ideal dipekerjakan sebagai pembantu rumah tangga untuk mengurusi urusan dapur, sumur, dan kasur tuannya. 

Sedangkan, laki-lakinya dikenal bertubuh kekar, patuh dan mudah beradaptasi, sehingga sangat cocok diperkerjakan sebagai penjaga rumah, tentara, dan kuli kuli di perkebunan milik pemerintah.


Halaman :


Berita Beritabali.com di WhatsApp Anda
Ikuti kami




Tonton Juga :





Hasil Polling Calon Walikota Denpasar 2024

Polling Dimulai per 1 September 2022


Trending