Pengobatan Alternatif dengan Bumbu Dapur
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Bumbu dapur seperti bawang putih, merica, cengkeh dan jahe selama ini dikenal sebagai bumbu penyedap masakan. Tapi tahukah anda jika HIV/AIDS berbagai jenis bumbu dapur dapat digunakan sebagai obat berbagai jenis penyakit mulai penyakit ringan dan berat seperti kanker hingga HIV/AIDS? Berikut laporannya.
Bumbu dapur seperti bawang putih, bawang merah, jahe, kunir, merica, dan lada merupakan sebagian kecil bumbu dapur yang dapat digunakan sebagai ramuan obat alternatif. Di tangan seorang ibu rumah tangga di Denpasar, Veronica Ivonne, berbagai jenis bumbu dapur ini dapat diolah menjadi berbagai jenis ramuan obat berkhasiat.
Ramuan obat dari bumbu dapur ini diantaranya sudah dicoba Made Sarmita (53 tahun) yang menderita pegal linu. Bumbu dapur yang dipakai untuk mengobati penyakit Made adalah air rebusan irisan bawang putih.
Saya udah coba beberapa macam obat tapi penyakit pegel linu saya tak kunjung sembuh. Setelah mencoba terapi obat bumbu dapur ini, penyakit saya mulai berkurang dan saya bisa main bulu tangkis lagi, jelas Made.
Ramuan obat dari bumbu dapur ini juga bisa untuk mengobati penyakit susah tidur dan tensi darah rendah, seperti yang di alami Putri Krisnayanti (28 tahun). Untuk penyakit ini bumbu dapur yang digunakan adalah campuran jahe, kunir, dan merica hitam yang direbus dalam 300 mililiter air.
Menurut Veronica Ivonne, hampir semua bumbu dapur bisa digunakan sebagai obat alternatif berbagai jenis penyakit. Namun meski penyakit yang diderita sama, setiap orang memiliki ramuan berbeda tergantung penerimaan tubuh terhadap jenis bumbu dapur dan kondisi pasien.
“Pasien yang mempunyai tensi darah tinggi misalnya, tidak boleh minum ramuan dari merica atau lada, harus diganti dengan bumbu lain yang sesuai dengan kondisi tubuhnya, jelas Ivonne.
Ramuan obat dari bumbu dapur racikan Ivonne selama ini tak hanya digunakan untuk mengobati penyakit ringan. Ramuan obat ini juga sudah dicoba untuk mengobati pasien dengan penyakit berat seperti kanker dan HIV/AIDS. Untuk penyakit dengan kategori berat seperti HIV/AIDS, jenis bumbu dapur yang digunakan lebih banyak dibanding penyakit ringan lainnya. Ramuan bumbu dapur sudah pernah saya cobakan kepada seorang penderita HIV/AIDS di Denpasar. Setelah minum ramuan beberapa kali, beberapa keluhan yang dideritanya hilang, papar Ivonne.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
