Menuju Kota Perdagangan Bali Utara
BERITABALI.COM, BULELENG.
Kota Seririt yang dikenal dengan istilah ‘Segitiga Emas’nya Buleleng untuk kedepan direncanakan sebagai kota perdagangan. Dimana, kota kedua setelah Singaraja itu perkembangannya sangat cepat, terutama dari segi perekonomian.
Untuk lebih mengoptimalkan Seririt yang nantinya menjadi kota perdagangan, telah diusulkan agar ditata tentang jalan yang merupakan sarana paling vital. Selain itu, sejumlah fasilitas penunjang juga harus dikemas hingga mampu mendukung Kota Seririt sebagai Kota Perdagangan di Buleleng Barat.
“Kami sudah mengusulkan jalan yang melingkar dari desa Kalianget ke utara yang tembus ke desa Lokapaksa menuju Gilimanuk, sedangkan untuk disebelah selatan sudah ada jalan dari desa Banjar tembus ke desa Bubunan menuju Pupuan dan Gilimanuk. Dan kami juga sudah mengusulkan agar secepatnya dibuatkan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)†ungkap Camat Seririt, I Gusti Ngurah Wiarsana.
Seririt sebagai kota Segitiga Emas, lantaran lokasi pasar dikota Seririt selama ini merupakan tempat berkumpulnya para pedagang yang datangnya dari tiga jurusan. Pedagang dari arah Selatan yakni dari Pupuan dan Kecamatan Busungbiu, dari Timur dari Kecamatan Banjar dan pedagang dari kota Singaraja dan dari Barat, pedagang dari Kecamatan Gerokgak serta dari Kabupaten Jembrana.
“Melihat hal itu, tempat ini sudah tepat dijadikan kota perdagangannya perekonomian Buleleng. Berdasarkan pengalaman, setiap hari kegiatan perekonomiannya tidak pernah putus,†ungkap Wiarsana.
Hal tersebut juga didukung distribusi hasil perkebunan, pertanian, peternakan maupun perikanan yang menuju Seririt sebelum ke Singaraja.
“Kenyataannya yang terjadi pada jam 03.00 wita pedagang ikan dari Jembrana maupun dari Muncar mangkal di Seririt yang selanjutnya disuplai ke daerah lain,†papar Camat Seririt.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
