search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Polisi Kekurangan Saksi, Kasus Terancam Buntu
Senin, 29 Oktober 2007, 19:34 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Kasus kematian pasangan suami istri di Desa Jinengdalem, Buleleng nampaknya menemui jalan buntu. Menyusul kurangnya saksi-saksi yang mengetahui keterlibatan seorang dukun yang selama ini disebut-sebut bernama Pak Oke secara langsung.

 


Walaupun hasil otopsi terhadap jenazah Kadek Sowara dan Luh Sukesi yang dilakukan Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar belum dibeberkan pihak kepolisian, namun kasus kematian secara misterius pasutri di Desa Jinengdalem yang diduga akibat racun itu menemui jalan buntu, sebab tidak ada saksi yang menguatkan adanya keterlibatan secara langsung seorang dukun yang disebut-sebut bernama Pak Oke.

Dalam penanganan kasus itu polisi masih melakukan penyelidikan dan penyidikan sambil menunggu hasil otopsi yang dikirim dari Rumah Sakit Sanglah, ungkap Kasat Reskrim Polres Buleleng, AKP. Pande Putu Sugiarta, Senin (29/10) siang di Mapolres Buleleng.



Dari sejumlah imformasi yang dikumpulkan menyebutkan, dugaan pembunuhan terhadap pasangan suami istri Kadek Sowara dan Luh Sukesi, oleh pelaku yang disebut-sebut seorang dukun bernama Pak Oke nampaknya tidak memberikan bukti yang kuat. Sebab dukun yang bernama Pak Oke dengan nama aslinya Abdul Rohim, oknum TNI Angkatan Darat yang bertugas di Secata A Singaraja, malam saat peristiwa itu berada di Secata A Singaraja tengah melakukan pengobatan terhadap tiga anggota TNI dari Secata A Singaraja dan Sub Denpom Singaraja, serta dua orang warga sipil.
Sedangkan informasi lainnya menyebutkan, sore sebelum peristiwa itu terjadi, pasangan suami istri Kadek Sowara dan Luh Sukesi berpesan kepada anak-anaknya akan kedatangan seorang dukun dan meminta kepada ke-tujuh anaknya untuk tidak tidur dirumah.


Bahkan, malam harinya saat peristiwa itu terjadi, seorang warga sempat melihat seorang laki-laki dengan celana loreng tentara berada didepan rumah yang kemudian didekati oleh korban, Luh Sukesi untuk diajak masuk. Beberapa jam kemudian warga melihat ruang tamu rumah korban sudah gelap, dan pada Jumat pagi, Kadek Sowara dan Luh Sukesi ditemukan telah meninggal dunia di ruang tamu rumahnya.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami