Dari 1,5 Juta Barel Menjadi 1 Juta Barel Per Hari
BERITABALI.COM, BADUNG.
Produksi minyak bumi Indonesia dalam rentang 12 tahun terakhir terus menurun dari tahun ke tahun. Dibanding era 1975-1995, produksi minyak bumi saat ini turun sampai 500 ribu barel/hari. Yakni dari produksi 1,5 juta barel/hari menjadi 1 juta barel/hari.
"Kebutuhan konsumsi dalam negeri mencapai 1,5 juta barel/hari, sementara produksi hanya 1 juta barel," ujar Ketua Umum Ahli Teknik Perminyakan (Indonesia (IATMI), Kuswo Wahyono, di Tanah Lot dalam persiapan penyelenggaraan acara Joint Convention Bali 2007, Selasa (13/11).
Namun menurut Kuswo, penurunan produk minyak bumi ini masih bisa diimbangi dengan produk energi yang bersumber dari gas, sehingga masih bisa memenuhi kebutuhan konsumsi energi di dalam negeri.
Dalam upaya menjamin ketahanan energi nasional, menurut Kuswo perlu mencari sumber energi alternative. Di Indonesia yang potensial dikembangkan adalah sumber daya hidro, misalnya memanfaatkan pasang-surut, potensi angin, di samping juga pohon jarak.
"Potensi pasang surut maupun angin cukup bagus. Tapi masih belum dimanfaatkan dengan baik, seperti dibiarkan begitu saja," ujarnya.
Terkait hal itu, pihaknya akan mendorong pemerintah untuk lebih memanfaatkan potensi-potensi tersebut.
Ditanya soal sumber panas bumi seperti di Bedugul Tabanan yang masih mengundang kontroversi berbagai kalangan, menurut Ketua Umum Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI), Abdul Mutalib Masdar, hal itu lebih dikarenakan kurangnya sosialisasi dari pemerintah kepada masyarakat.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
