search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Anjing Pelacak Endus Kardus Mencurigakan
Senin, 19 November 2007, 19:10 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kantor Pos Renon, Sakura Transport dan Ekspedisi di bilangan Teuku Umar, Senin (19/11), disidak Kapolda Bali Irjen Pol. Drs. Paulus Purwoko.

 

Saat mengerahkan anjing pelacak, anjing mengendus kardus yang diduga bermuatan bahan peledak. Namun setelah dicek, ternyata itu barang pesanan yang tidak ada hubungannya dengan bahan peledak.



Sidak berlangsung pukul 13.15, dibawah kendali Irjen Pol. Paulus Purwoko memeriksa keamanan kantor pos dan kargo untuk mengantisipasi masuknya bahan peledak ke Bali, lewat jasa pengiriman. Rombongan menarget kantor Pos dibilangan Renon. Dua ekor anjing milik K-9 Polda Bali dibawa. Dua anjing itu, yakni Dogy anjing ras Lablador dengan usia 4,5 tahun dan Bruno jenis Golden berusia 3 tahun.



Kalau ada bahan peledak anjingnya akan duduk, kalau ada narkoba akan garuk-garuk, ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol AS Reniban.

Puas mengubek-ubek kantor Pos Renon, perjalanan dilanjutkan ke Sakura transport dan ekspedisi dibilangan Teuku Umar. Dua anjing pintar itu memulai aksinya mengendus-endus barang yang dicurigai.



Saat itu Dogy, si anjing berbulu hitam mengendus-ngendus setiap paket kiriman. Beda dengan Bruno yang mendapat kesempatan beraksi disesi kedua. Anjing berwarna coklat itu, terlihat seperti mengendus sesuatu yang mencurigakan dibalik tumpukan barang kiriman. Setelah dibongkar, Bruno tiba-tiba duduk disebelah kardus kecil yang labelnya bertuliskan Makita Kabel.

Spontanitas petugas tegang. Mereka terngiang pernyataan jubir Polda Bali Kombes AS Reniban, perihal peringai anjing pintar. Jika mengendus benda yang dicurigai bahan peledak, maka ajing akan duduk disebelah barang. Jika, ada narkoba, barang tersebut akan digaruk-garuk.

Yang menggelikan, mengetahui ada barang yang mencurigakan, Kapodal pamitan dari Sakura. Setidaknya, kepergian Kapolda membuat sejumlah petugas menggerutu termasuk anggota anggota K-9. Betapa tidak, mereka tidak diperintahkan menggeledah paket mencurigakan tersebut.

Komandan Regu II, K-9, Aiptu Wayan Nuaba, mengatakan, bahwa perilaku Bruno, bukan karena mencium bahan peledak.

 

Tapi, semata karena anjing tersebut capek setelah bertugas dari pagi. Anjingnya capek dan tidak ada bahan peledak,ucapnya.

Lantas mengapa paket tersebut tidak dibuka ? Nuaba beralasan Sakura adalah jasa pengiriman swasta. Jika dikantor pos memberlakukan buka paksa harus ada yang bertanggung jawab.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami