Hindari Kasus Politik Sampai Ke Pengadilan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Ciam Sie sebagai tradisi pergantian tahun baru Imlek di Klenteng Ling Gwan Kiong Singaraja melalui ramalan dengan mengunakan batang bambu kecil bertuliskan china dan batu yang dilempar di depan altar persembahyangan, masih tetap dijalankan untuk mengetahui peruntungan dalam berbagai bidang di tahun yang akan datang.
Tradisi Ciam Sie yang dilakukan Tauke dan dua orang Loucu pada Kamis (7/2), di Klenteng Ling Gwan Kiong Singaraja meramalkan agar kasus-kasus politik yang terjadi tidak sampai ke meja pengadilan.“Kedepannya kalau kita lihat, cukup bagus untuk tahun ini, cuma yang kita lihat disana, sangat ditekankan bahwa untuk situasi politik diusahakan untuk tidak sampai ke pengadilan demi menghindari keributan,” ungkap Tauke An Hoo.
Ciam Sie yang dilakukan usai persembahyangan bersama oleh Tauke dan dua orang Loucu juga meramalkan adanya perubahan di Buleleng dalam bidang perdagangan, ekonomi, bisnis dan kesehatan.Menurut Tauke An Hoo, tradisi Ciam Sie dilakukan dengan mengocok kumpulan bambu yang berbentuk stick bertuliskan huruf china.
”Stick dalam satu kotak itu kita kocok, hingga jatuh satu stick yang kemudian kita catat sesuai hurufnya, selanjutnya kita lempar dua batu yang bentuknya khusus, lalu kita cocokan keduanya, hingga kita mengetahui keberuntungan di tahun yang akan datang,” papar An Hoo.
Warga keturunan di Kabupaten Buleleng sangat menyakini hasil ramalan Ciam Sie tersebut untuk dijadikan panduan dan acuan dalam melaksanakan berbagai kegiatan sehari-harinya. (sas)
Reporter: bbn/ctg