Berjalan Baik, Sistem Pelayanan Kesehatan di Bali
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, TABANAN.
Terkait simulasi yang memilih Bali yakni RSU Tabanan, Dr Ratna menambahkan, karena system pelayanan kesehatan di Bali telah berjalan dengan baik. "Awalnya kita belajar dari system penanganan keadaan darurat dari kejadian Bom Bali I tahun 2002 silam," jelas Ratna.
Sistem itu kemudian dipelajari dan disempurnakan, ketika Bom Bali II meledak, Bali telah bisa menangani dengan baik. "System penanganan ini juga kita laksanakan pada Konferensi Pemanasan Global yang beberapa waktu lalu di Nusa Dua Bali, kita tinggal berkoordinasi sistemnya berjalan dengan baik," jelas Ratna.
Selain system penanganan kesehatan dalam rangka bencana telah terkoordinasi dengan baik, dipilihnya Bali sebagai tempat simulasi flu burung adalah salah satu upaya menunjukkan kepada dunia kalau Bali siap menangani situasi kesehatan yang berat. Sehingga para wisatawan asing yang datang ke Bali merasakan, bahwa di Bali penanganan kesehatannya benar-benar mendapatkan perhatian serius.
Sementara itu Direktur RSU Tabanan, Dr Wiryana Patra Jaya mengakui masih ada beberapa kesalahan-kesalahan kecil dalam pelaksanaan simulasi flu burung yang digelar selama dua hari itu. "Setiap momen telah direkam, jadi apabila terjadi kesalahan kita akan langsung koreksi melalui penayangan ulang rekaman tersebut," jelas Patra Jaya.
Sejauh ini RSU Tabanan sendiri telah memiliki ruang isolasi untuk pasien Flu Burung yang berkapasitas 5 orang pasien. "Apabila dalam keadaan darurat, kita juga bisa memfungsikan ruang Kemuning sebagai tempat penanganan pasien flu burung," pungkas Patra Jaya.
Reporter: bbn/sin