Prof. Suryani: "Lihat Kemampuan dan Kapabilitasnya"
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Menguatnya isu kesetaraan dan gender, ternyata masih banyak perempuan yang malu-malu. Perempuan maju jangan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai istri seseorang atau status sosialnya, namun dilihat dari kemampuan dan kapabilitasnya. Demikian disampaikan Prof Dr. dr. LK Suryani SpKj pada forum diskusi bertajuk "Perempuan Dalam Politik Sebuah Dilema : Antara Aturan dan Realita" Sabtu (26/7) di Gedung Santi Graha Denpasar.
Diskusi menghadirkan anggota KPU Bali Ketut Lanang Sukawati Perbawa SH MH, anggota DPD RI Dra Ida Ayu Agung Mas serta Prof Dr. dr. LK Suryani SpKj. Diskusi terbatas diikuti para kader dan caleg perempuan berbagai partai politik, akademisi, tokoh perempuan dan mahasiswa.
Prof Suryani menegaskan di tengah menguatnya isu kesetaraan dan gender, masih banyak perempuan yang malu-malu."Budaya Bali sejak dulu memberikan peluang dan kesempatan yang sama bagi perempuan untuk maju dan berjuang menjadi pemimpin," jelasnya.
Apalagi kuota 30% dalam legislatif menjadi motivasi perempuan untuk maju. "Malah ketika perempuan maju, justru dicibir dan "dihadang" oleh kaum perempuan sendiri," tegasnya.
Lebih jauh Prof Suryani menegaskan bahwa ketika perempuan maju jangan dikaitkan dengan keberadaannya sebagai istri seseorang atau status sosialnya. "Namun lihat kemampuan dan kapabilitasnya," ujar aktivis perempuan ini. Jika memang mempunyai kualitas dan kemampuan sebagai pemimpin, kenapa harus dicemooh atau dicegah.
Sedangkan KPU Bali Lanang Perbawa menambahkan perlu dibuka kesempatan dan ruang bagi perempuan untuk memimpin. "Sampai saat ini belum pernah ada pemimpin daerah wanita di Bali, kenapa tidak kita coba?," jelasnya. Apalagi dinilainya ada beberapa figur yang cukup mendapat dukungan masyarakat dan mempunyai kemampuan yang memadai. (ayu)
Reporter: bbn/rob