search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Awas! Ada Pungutan Liar di Sekolah
Minggu, 26 Oktober 2008, 21:21 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Pungutan dengan dalih sumbangan sukarela yang dibebankan kepada semua murid dikeluhkan oleh sejumlah wali murid SMAN 1 Negara. Pasalnya sumbangan sukarela tersebut telah dipatok nilainya sebesar Rp. 600 ribu.

 


Sejumlah wali murid mengakui sebelum ditetapkannya sumbangan tersebut, mereka telah menerima sosialisasi terlebih dulu program kerja komite sekolah beserta dana yang diperlukan.


"Program kerja komite sekolah memerlukan dana Rp 243 juta lebih. Untuk menunjang program tersebut maka seluruh murid dikenakan sumbangan yang katanya sukarela. Setelah dihitung masing-masing murid dikenakan sumbangan Rp 600 ribu per murid," ujar salah seorang wali murid.


Wali murid tersebut keberatan karena pada sosialisasi tersebut dikatakan sumbangannya adalah sukarela. "Katanya sukarela kenapa kok dipatok nilainya Rp. 600 ribu. Kami bukannya tidak mau menyumbang untuk sekolah, namun kenapa sumbangan sukarela harus ditentukan sampai Rp 600 ribu," kata beberapa wali murid kepada wartawan, Minggu (26/10).


Menurut mereka ini bukan merupakan sumbangan sukarela tapi sudah merupakan pungutan liar (pungli) karena sudah di luar ketentuan, apalagi saat rapat itu para wali murid diminta tidak mempermasalahkan hal ini dan jangan sampai ada SMS yang melaporkan hal ini.


"Wajar kami curiga kalau ini pungli. Kalau memang legal, kenapa mesti takut. Kalau caranya seperti ini tentu tidak fair dan tidak transparan," katanya.

 


Para wali murid ini meminta Bawasda segera turun tangan seperti halnya kejadian si SMAN 1 Pekutatan yang memungut iuran kepada siswa untuk membangun WC.


"Kejadian di SMAN 1 Negara kan mirip dengan di Pekutatan. Ini harus segera disikapi, jangan sampai dijadikan lahan oleh oknum-oknum tertentu di sekolah," kata wali murid yang minta namanya tidak di-onlinekan tersebut.

 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami