Keluarga Besar Kadek Edi Siapkan Upacara Selamatan

guest@beritabali.com

Beritabali ID: —

Langganan

Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium

Lihat Benefit Lainnya

Keluarga Besar Kadek Edi Siapkan Upacara Selamatan

Jumat, 28 November 2008, 15:52 WITA Follow

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, GIANYAR.

Keluarga besar Ni Kadek Edi Dharmayanti, salah satu WNI yang sempat disandera teroris di Kota Mumbai India, merasa senang anaknya bisa selamat dari sekapan teroris. Kini mereka berharap Kadek segera bisa pulang ke Bali dan berkumpul bersama keluarganya.

Wayan Sandat, ayah dari Ni Kadek Edi Dharmayanti, tak kuasa menyembunyikan rasa gembiranya. Rasa cemas selama 2 hari langsung hilang saat putri kesayangannya Kadek Edi Dharmayanti menelpon dari India, mengabarkan dirinya telah dibebaskan dari sekapan teroris di Hotel Oberoi.

Setelah bebas dari sekapan teroris, Kadek kini berada di suatu tempat yang aman. Dlam telpon kepada ayahnya, Kadek tidak menyebutkan secara pasti tempat ia dan beberapa rekannya berlindung saat ini.

Dalam dua hari terakhir, keluarga besar Ni Kadek Edi Dharmayanti yang tinggal di Banjar Anggar Kasih, Desa Medahan Blahbatuh, Gianyar memang diliputi rasa cemas.

â€œDua hari ini kita memang diliputi rasa cemas. Putri saya sempat telpon dalam kondisi panic saat disekap teroris. Waktu itu dia telpon sambil bisik-bisik karena banyak teroris berkeliaran di sekitarnya,â€ jelas Sandat.

Setelah ada khabar soal bebasnya putri mereka, kini keluarga besar Kadek di Gianyar berharap putrinya segera bisa pulang ke Bali. Sebuah upacara adat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan juga telah disiapkan oleh keluarga besar Kadek Edi.

Ni Kadek Edi Dhramayanti mulai bekerja di Hotel Oberoi Mumbai India sejak bulan Januari 2008 setelah sebelumnya sempat bekerja di Turki selama 2 tahun. Kadek nekat merantau menjadi TKW ke luar negeri karena di Bali susah mendapatkan pekerjaan yang layak.

â€œSetelah kejadian ini, saya tidak akan mengijinkan lagi putri saya bekerja di luar negeri,â€ kata Sandat.