Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Puluhan Mentok Selundupan Diamankan

Gilimanuk

Senin, 23 Februari 2009, 17:25 WITA Follow
Beritabali.com

images.google.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

flu burungKendatipun telah mencoba mengelabui petugas dengan menumpangkan pada truk pengangkut semen, 77 ekor mentok dan 3 ekor angsa selundupan dapat diamankan KP3 Laut Gilimanuk bersama Karantina Pertanian Terpadu Wilayah Kerja Gilimanuk, Minggu (22/2) malam. Penangkapan ini berdasarkan informasi dari masyarakat.

Kepala KP3 Laut Gilimanuk, AKP Nyoman Supartha seizin Kapolres Jembrana AKBP I Ketut Suardana, Senin (23/2) mengatakan penangkapan ini berawal dari informasi masyarakat yang kalau ada truk pengangkut semen yang berupaya menyelundupkan unggas. Berbekal informasi tersebut, petugas langsung menyanggong setiap truk yang lewat.

Akhirnya, di depan pos KTP Gilimanuk, petugas berhasil menangkap truk Fuso warna kuning bernomor polisi Bali pengangkut semen tujuan Denpasar yang dikendarai oleh Msl AR (27), warga Banyuwangi.

"Setelah diperiksa ternyata kami menemukan puluhan mentok dan angsa yang diikat dan disembunyikan diantara tumpukan semen lalu ditutup dengan terpal," terangnya. Imbuh Suparta, unggas tersebut rencananya diturunkan di tempat Gede Ar alias Tomat di lingkungan Arum Timur, Gilimanuk.

Penanggungjawab Karantina Pertanian Terpadu Wilker Gilimanuk, Ketut Sonen seizin Kepala Balai Karantina Pertanian Terpadu Ngurah Rai, I Ketut Diarmita, Senin (23/2) mengatakan setelah dilakukan rapid test, pihaknya akan melakukan pemusnahan terhadap unggas selundupan tersebut. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus flu burung dari Banyuwangi, asal unga-unggas selundupan tersebut. Selain itu, kata Sonen, karena adanya Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 44 Tahun 2005 tentang larangan memasukan unggas hidup ke Bali.

"Mentok ini merupakan salah satu carrier (perantara) yang potensial dan memiliki daya tahan yang lebih baik dari ayam. Untuk pencegahan kita tetap akan musnahkan" terangnya. Menurut Sonen, modus seperti ini memang bukan modus yang terbilang baru lantaran sering digunakan oleh para penyelundup.

Sementara itu, dari pengakuan sopir truk itu terungkap kalau dirinya hanya dititipi (omprengan) oleh seseorang unggas-unggas tersebut. "Saya tahu kalau ada aturan yang tidak membolehkan membawa unggas hidup masuk Bali,"ujarnya.


Sebagai imbalan dari mengantar unggas illegal tersebut sampai ke tujuan, sopir mengaku diberi uang Rp 70 ribu. Saat ini puluhan unggas tersebut masih ditempatkan di kandang Karantina dan akan dimusnahkan dalam waktu dekat. 

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/dey



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami