Puluhan Kartunis Iran Gagal Pameran di Bali
Selasa, 11 Agustus 2009,
15:43 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Kebijakan pemblokiran dan sensor internet di Iran pasca pemilihan presiden di sana, berdampak negatif pada dunia seni di negeri itu. Akibat kebijakan ini, puluhan kartunis Iran gagal ikut pameran kartun di Nusa Dua Bali karena tidak bisa mengirim karyanya lewat internet.
Hal ini disampaikan salah satu panitia pameran Kartun Internasional, Putu Ebo, di Denpasar hari ini.
Menurut Ebo, pameran kartun internasional serangkaian Kongres AIDS Se–Asia Pasifik ke-9 ini sedianya akan diikuti sekitar 30-an kartunis asal Iran.
“Tapi akibat kebijakan pemblokiran dan sensor internet pasca pemilihan Presiden Iran itu, banyak kartunis Iran yang tidak bisa ikut pameran karena tidak bisa mengirim karyanya lewat internet. Hanya ada sekitar 7 kartunis Iran yang mampu mengirim karya mereka ke panitia pameran lewat internet, itu pun dengan usaha yang lumayan sulit,†jelas Ebo.
Beberapa kartunis Iran yang berhasil menembus pemblokiran dan sensor internet dan berhasil mengirim karyanya ke Bali antara lain Shahin Kalantary, Amin Roshanpour, Kasra Abbasabadi, Ali Delzendehrooy, Imam Mahtabi, Mohamad Khalaji, dan Farid Shams Yousef.
“Semua peserta pameran kartun internasional ini mengirim karyanya ke panitia di Bali lewat e-mail, karena apabila lewat pos biayanya sangat mahal. Ini yang menjadi kendala utama kawan-kawan kartunis Iran, hal ini sangat kami sayangkan,†kata Ebo.
Pemeran kartun internasional bertema AIDS di Nusa Dua Bali ini berlangsung mulai 9 hingga 13 Agustus 2009. Pameran ini diikuti 70 kartunis dari 24 negara seperti dari Brazil, Indonesia, Kuba, Iran, Irak, Peru, Serbia, Kolumbia, dan beberapa negara lainnya. (bob)
Hal ini disampaikan salah satu panitia pameran Kartun Internasional, Putu Ebo, di Denpasar hari ini.
Menurut Ebo, pameran kartun internasional serangkaian Kongres AIDS Se–Asia Pasifik ke-9 ini sedianya akan diikuti sekitar 30-an kartunis asal Iran.
“Tapi akibat kebijakan pemblokiran dan sensor internet pasca pemilihan Presiden Iran itu, banyak kartunis Iran yang tidak bisa ikut pameran karena tidak bisa mengirim karyanya lewat internet. Hanya ada sekitar 7 kartunis Iran yang mampu mengirim karya mereka ke panitia pameran lewat internet, itu pun dengan usaha yang lumayan sulit,†jelas Ebo.
Beberapa kartunis Iran yang berhasil menembus pemblokiran dan sensor internet dan berhasil mengirim karyanya ke Bali antara lain Shahin Kalantary, Amin Roshanpour, Kasra Abbasabadi, Ali Delzendehrooy, Imam Mahtabi, Mohamad Khalaji, dan Farid Shams Yousef.
“Semua peserta pameran kartun internasional ini mengirim karyanya ke panitia di Bali lewat e-mail, karena apabila lewat pos biayanya sangat mahal. Ini yang menjadi kendala utama kawan-kawan kartunis Iran, hal ini sangat kami sayangkan,†kata Ebo.
Pemeran kartun internasional bertema AIDS di Nusa Dua Bali ini berlangsung mulai 9 hingga 13 Agustus 2009. Pameran ini diikuti 70 kartunis dari 24 negara seperti dari Brazil, Indonesia, Kuba, Iran, Irak, Peru, Serbia, Kolumbia, dan beberapa negara lainnya. (bob)
Berita Denpasar Terbaru
Reporter: -