Beda Jaringan, 22 Kapsul Dijual di Bali dan Jakarta
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pemeriksaan terhadap tersangka Shahbazi Saeid (34), warga negara Iran yang ditangkap di Bandara, karena menelan 22 kapsul sabu diperut, terus diselidiki.
Jajaran Direktorat Narkoba Polda Bali menduga, tersangka berbeda sindikat dengan tujuh warga Iran yang ditangkap sebelumnya.
Direktur Narkoba Polda Bali Kombes Kokot Indarto mengatakan, pengembangan terkait tertangkapnya tersangka Shahbazi Saeid (34) menunjukkan fakta baru, bahwa Bali akan ditarget sindikat international yang baru.
Perihal ini mengemuka, setelah Shahbazi Saeid diperiksa penyidik Narkoba Polda Bali.Tersangka yang sudah dua kali keluar masuk Bali dan Jakarta ini mengatakan, sedianya, 22 kapsul akan disetor kepada bandar lain dan bukan kepada bandar tujuh tersangka Iran yang ditangkap sebelumnya.
Saat ini pihaknya masih melakukan pendalaman penyidikan. Dari dugaan sementara asal kapsul isi sabu-sabu itu beda jaringan dengan sindikat narkoba 7 warga Iran yang
ditangkap sebelumnya.
Memang sama-sama dari Iran dengan modus sama, tapi jaringannya berbeda. Tersangka Shahbazi Saeid akan memberikan narkoba kepada berinisial S. Sedangkan tujuh
tersangka Iran yang dulu ditangkap mengaku akan menyetor narkoba kepada orang yang berinisial R, jadi mereka beda jaringan, ujarnya.
Kombes Kokot mengatakan pihaknya masih menyelidiki, apakah sindikat narkoba internasional mulai melirik Bali sebagai lokasi penyuplai awal.
Apalagi sekarang ini katanya, para sindikat narkoba memanfaatkan momentum Natal dan Tahun Baru, untuk memasok narkoba ke Bali.
Sasarannya sudah jelas wilayah Asia. Rencananya narkoba dari tersangka akan diedar ke Bali Jakarta, ungkapnya.
Kombes Kokot menambahkan, dari informasi yang diperoleh, sekarang ini di daratan Cina sedang panen besar epidrine. Jika direaksikan dengan perkusor bisa menghasilkan metil
amphematimine atau yang lebih dikenal nama sabu-sabu.
Mengenai pemeriksaan tersangka Shahbazi Saeid, Kombes Kokot menerangkan, pihak kedutaan Iran saat ini akan meminta pasport warga negaranya.Hal itu dilakukan untuk memastikan kewarganegaraan serta memudahkan dalam melakukan koordinasi.
Penerjemah bahasa Persia sudah ada dan juga pengacaranya, terangnya.Tersangka Shahbazi Saeid,Sekedar ditangkap pihak Bea Cukai, pada Senin (21/12) di Bandara Ngurah Rai Tuban. Hasil scanning, petugas Bea Cukai menemukan 22 butir
kapsul di dalam perutnya.
Reporter: bbn/bgl