Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan

Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Sempat Lumpuh, Terancam Buka Tutup
Beritabali.com, Gilimanuk
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Setelah kemarin sempat ditutup selama setengah jam karena cuaca buruk, kondisi penyeberangan di Selat Bali terancam buka tutup. Pasalnya, cuaca buruk yang membuat jarak pandang sangat terbatas dan kuatnya hembusan angin masih menyelimuti selat pemisah antara pulau Bali dengan Jawa.
Dari informasi yang dhimpun, Rabu (6/1) menyebutkan sesuai dengan ramalan BMKG Denpasar hujan deras yang mengganggu jarak pandang nahkoda kapal masih akan terjadi selama tiga hari ke depan. Sementara tiupan angin berkisar antara 0,3 – 18 knot dengan tinggi gelombang mencapai 0,5 – 1,5 meter atau bahkan lebih.
Dengan kondisi cuaca seperti itu, nahkoda kapal yang melayani penyeberangan di Selat Bali harus mengikuti semua instruksi syahbandar. Jika dipaksakan, akan sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa pengguna jasa penyeberangan karena dapat menyebabkan tabrakan kapal maupun membuat kapal hanyut lalu karam.
“Pemantauan cuaca terus kami lakukan karena biasanya cuaca di Selat Bali sangat sulit diprediksi. Kadang siangnya cerah namun sorenya tiba-tiba hujan deras,” ujar Syahbandar Gilimanuk Dewa Nyoman Kari ketika dihubungi awak media, Rabu (6/1).
Berdasarkan ramalan cuaca yang dterimanya dari BMKG Denpasar, Kari mengatakan cuaca buruk bisa muncul sewaktu-waktu sehingga untuk menghindari resiko pelayaran, pihaknya akan memberlakukan pola buka tutup penyebrangan.
“Kalau cuaca berbahaya, kami akan tutup sampai cuaca memungkinkan untuk kapal berlayar. Ini semua demi keselamatan pelayaran,” ujarnya.
Kari juga optimis kalau pola buka tutup itu tidak akan menimbulkan antrian. “Saya kira pola buka tutup tidak akan menimbulkan antrean karena arus balik wisdom sudah berakhir sehingga situasi penumpang saat ini sudah normal,” jelasnya.
Selain memantau perkembangan cuaca, Kari juga mengintensifkan komunikasi dengan nahkoda kapal melalui radio dan memantau pergerakan kapal melalui CCTV.
“Jika cuaca mendadak berubah buruk nahkoda diminta untuk menunda pelayaran dan jika sudah kadung berlayar, nahkoda segera diminta menginformasikan ke syahbandar dan kapal segera dibawa merapat ke dermaga terdekat,” tegasnya. (dey)
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
Bajang Karangasem Tewas Tertabrak Truk di Depan Depo Pertamina Antiga
Dibaca: 3188 Kali
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
