Pekak Kuta Tewas Disambar Smash
Beritabali.com, Mendoyo
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Meski berupaya ditolong dengan segera melarikannya ke Puskesmas Pekutatan namun nyawa I Gusti Ketut Kuta (70) tetap tidak terselamatkan dan menghembuskan nafas terakhir dalam perjalanan.
Pekak, warga Desa Yehembang Kangin, Mendoyo tersebut setelah mengalami kecelakaan di jalur setan Denpasar-Gilimanuk km 77 tepatnya di depan RM Sari Asih yang masuk wilayah Dusun Tegak Gede, Yehembang, Mendoyo.
Kecelakaan maut merenggut korban jiwa ini berawal ketika Kuta yang datang dari arah timur dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario DK 3221 WY.
Setibanya di TKP, Kuta sempat berhenti sejenak di sisi kiri jalan untuk melihat situasi lalu lintas karena hendak menyeberang jalan untuk menuju ke rumahnya. Karena dirasa cukup aman, Kuta membelokkan stan motornya tanpa menghidupkan lampu sein sebagai tertanda akan berbelok.
Rupanya, pekak yang sudah renta inmi tidak melihat kalau dari arah barat melaju kencang sepeda motor Suzuki Smash DK 3057 FH yang dikendarai Wagito (28), warga Jalan Tukad Yeh Biu, Denpasar Selatan.
Kecelakaan mautpun tidak terhindarkan. Kerasnya benturan membuat Kuta sekarat setelah mengalami cedera kepala berat dan pendarahan dari hidung, telinga dan mulutnya. Dalam kondisi pingsan, Kuta sempat dilarikan ke Puskesmas Pekutatan untuk mendapatkan pertolongan.
Namun, belum tiba di Puskesmas, Kuta sudah menghembuskan nafas terakhirnya akibat cedera kepala yang cukup parah. Sementara, Wagito hanya mengalami luka lecet di pelipis kanannya.
Kasat Lantas Polres Jembrana, AKP I Nyoman Nuryana seijin Kapolres Jembrana, AKBP R Ahmad Nurwakhid ketika dikonfirmasi, Kamis (4/2) mengatakan kecelakaan lalu lintas yang membuat Kuta tewas diduga karena kurang hati-hantinya pekak tersebut dalam memotong jalan.
“Dia tidak menyalakan lampu sein atau memberi tanda akan berbelok serta kurang memperhatikan arus lalu lintas,” ujar Nuryana.
Reporter: bbn/ctg
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
