Isak Tangis Iringi Pengabenan Korban Arak Oplosan
Beritabali.com, Tabanan
BERITABALI.COM, TABANAN.
Upacara pengabenan (pembakaran mayat) korban arak oplosan Nyoman Rai Budiarta (23) diiringi isak tangis keluarga dan kerabat korban, Selasa (25/5).
Prosesi pengabenan di rumah duka Banjar Toh Jiwa, Desa Nyambu, Kecamatan Kediri dimulai sekitar pukul 13.00 Wita. Saat sawa (jenasah) korban diturunkan dari bale gede isak tangis pun pecah dari kerabat korban terutama dari para ibu-ibu yang menghadiri pengabenan korban.
Beberapa warga terutama yang laki-laki sudah siap menyambut sawa korban yang turun dari bale gede. Sejurus kemudian sawa korban kemudian digotong keluar rumah untuk diusung ke setra semtepat.
Isak tangis terus pecah mengiringi perjalanan sawa (jenasah) korban ke setra (kuburan) yang hanya berjarak kurang lebih 1 km dari rumah korban. Lima belas menit kemudian iring-iringan sawa korban tiba di setra setempat dan langsung dilakukan prosesi pengabenan.
Salah satu warga setempat menyatakan korban dikenalnya sangat ramah dan suka bergaul.
“Keponakan saya ini sangat ramah kepada semua orang dan tumben ikut minum-minuman seperti ini,” jelas bapak paruh baya yang namanya enggan dionlinekan.
Ia pun merasa kehilangan sosok pemuda yang dinilainya santun dan ramah serta pintar bergaul itu. Ditambahkannya, karena keramahannya serta kecakapanya itu korban kemudian ditunjuk sebagai ketua muda-mudi banjar Toh Jiwa. “Sampai sekarang dia (korban) masih sebagai ketua muda-mudi,” pungkasnya lirih.
Sementara itu Kapolsek Kediri AKP Kompyang Sri Nadi seijin Kapolres Tabanan yang memantau prosesi pengabenan korban Nyoman Rai Budiarta menandaskan, sejauh ini di Tabanan hanya ada satu korban jiwa. “Dua masih dirawat inap di Sanglah dan satu masih dirawat intensif di ICU RSUD Tabanan,” tegasnya.
Ketika ditanya hasil laboratorium arak maupun minuman oplosan yang diminum korban, Sri Nadi mengatakan masih menunggu dan belum turun dari Labfor Denpasar. “Kita sifatnya masih menunggu hasil labfor baru bisa menentukan penyebabnya,” pungkasnya.
Direktur RSUD Tabanan Dr Gede Wiryana Patra Jaya mengatakan kondisi koban lainya I Nyoman Astawa (30) hingga Selasa kemarin masih labil.
”Kondisinya dari koma saat masuk sekarang sudah pra koma, kondisi ini tidak terlalu signifikan dan harus menjalani perawatan intesif lagi,” beber Patra.
Reporter: bbn/tim
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
