The next-generation blog, news, and magazine theme for you to start sharing your stories today!
Save on Premium Membership
Get the insights report trusted by experts around the globe. Become a Member Today!
View pricing plansNew York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comBKSDA : Itu Kemungkinan Macan Atau Kucing Hutan
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menyatakan, binatang yang menyerang kambing dan anjing warga di Selemadeg Tabanan Bali kemungkinan macan atau kucing hutan. Sementara dugaan Harimau Loreng Bali (Panthera Tigris Balica) masih terlalu sumir karena kurangnya bukti yang ditemukan di lokasi penyerangan.
Hal ini disampaikan Kepala seksi Wilayah I BKSDA Bali, Sumarsono, di Denpasar Bali (12/8).Menurut Sumarsono, jejak kaki yang ditemukan di sekitar lokasi penyerangan binatang yang diduga Harimau Bali, tidak cocok dengan ciri-ciri fisik seekor harimau dewasa.
Jejak kakinya terlalu kecil untuk ukuran seekor harimau dewasa. Seekor harimau dewasa beratnya bisa mencapai 180 hingga 245 kilogram. Jadi jejaknya pasti besar sesuai dengan bentuk tubuhnya yang besar, jelas Sumarsono.Selain jejak kaki yang kecil, indikator lainnya adalah kondisi fisik korban yang diserang.
Kondisi kambing yang diserang utuh. Padahal kalau harimau menyerang, pasti serangannya akut, pasti habis dimakan. Minimal isi perut binatang yang diserang pasti habis, jelas pria yang membawahi wilayah Denpasar, Badung, Tabanan, hingga Gilimanuk ini.Karena dugaan harimau sumir, Sumarsono menduga binatang yang menyerang kambing dan anjing warga di sekitar hutan Siong Tabanan adalah macan atau kucing hutan.
Kalau macan tutul dan macan kumbang, masih ada beberapa ekor yang masih hidup di wilayah hutan itu. Kucing hutan juga masih banyak. Sepasang kucing hutan terakhir kita lepas 4 tahun lalu, ujarnya.
Reporter: bbn/dey
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
