Putu Hariantara Berharap Ibunya Cepat Pulang
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Putu Hariantara (17), putra tunggal Ni Made Sastri sangat berharap ibunya yang bekerja sebagai TKI di Mesir cepat pulang. Siswa kelas 2 SMA ini mengaku sangat mencemaskan kondisi ibunya karena situasi di belahan bumi tempat ibunya bekerja sedang tidak kondusif.
Di temui di rumah neneknya di Dusun Tunjung Dauh Marga, Delod Berawah, Mendoyo, Kamis (3/2) Hariantara mengisahkan sejak dirinya dan ibunya hidup terpisah dengan bapaknya, ibunyalah yang menjadi tunggang punggung keluarga.“Setahun lalu ibu pergi ke Mesir untuk dapat menghidupi kami,” kata siswa kelas 2 SMAN 2 Negara.
Saat menonton televisi yang menyiarkan berita krisis politik di Mesir, Putu mengaku ngeri dan khawatir terhadap keselamatan ibunya yang bekerja di sana, terlebih ketika dikabarkan kalau korban jiwa mulai berjatuhan.“Sejak saya tahu kalau di Mesir terjadi gejolak politik, saya berusaha menelepon ibu tapi selalu gagal. Mungkin karena jaringan telepon di sana terputus,” katanya.
Putu bersyukur kendati berbicara lewat telepon tidak bisa namun kiriman SMSnya bisa diterima oleh ibunya.“Lewat SMS saya tahu kalau kondisi ibu baik-baik saja,” ujarnya dengan wajah sendu.Menurut Putu, ibunya sudah berniat pulang ke Indonesia hanya saja masih belum ada pesawat.“Kata ibu, kondisinya ribut, tidak tenang, kalau tidur selalu cemas. Ibu ingin cepat-cepat pulang,” terangnya. Di Mesir, kata Putu, ibunya bekerja di sebuah hotel.
Sebelumnya ibu memang pernah kerja di Eropa sebagai TKI di hotel. Setelah dua tahun bekerja di Eropa, ibu berangkat lagi ke Mesir dan juga bekerja di hotel, katanya.Putu juga mengungkapkan, kendati kontrak kerja ibunya baru habis bulan Maret mendatang namun ibunya itu memilih meninggalkan Mesir karena situasinya tidak menentu dan dapat mengancam jiwanya.
Maret ini kontrak kerja ibu baru habis tapi karena seperti ini, ya kami ingin ibu cepat-cepat pulang, harapnya.Putu yang kini tinggal bersama neneknya dan dua sepupunya itu, hanya bisa berdoa, agar ibunya selamat dan bisa segera pulang.“Ya, setelah saya bisa SMSan dengan ibu, saya sedikit tenang apalagi katanya ibu baik-baik saja. Tapi saya tetap cemas karena situasi di sana masih belum kondusif. Saya sangat berharap agar ibu cepat pulang,” pintanya.
Reporter: bbn/dey
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
