Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comBasmi Ulat Bulu, Petani Gunakan Semut Rangrang
BERITABALI.COM, BULELENG.
Petani di Desa Kaliasem, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng mememerangi hama ulat bulu dengan penanganan alami. Mereka memanfaatkan keberadaan semut merah atau semut rangrang.
Penanganan dengan cara alami ini antara lain dilakukan Nyoman Wardana, petani di Dusun Lebah, Desa Kaliasem Kecamatan Banjar. Cara ini awalnya dilakukan secara tidak sengaja.
Setiap menyapu halaman di bawah pohon sandat yang terserang ulang bulu ia menemukan ulat bulu dengan kondisi telah tercabik-cabik. Penasaran dengan hal itu, Wardana melakukan pengamatan dan mengetahui matinya ulat disebabkan oleh semut.
"Akhirnya saya mencari sarang semut merah untuk melawan hama ulat bulu itu dan beberapa kali sudah saya coba hasilnya perkembangan ulat bulu dapat berkurang dan jarang ditemukan lagi," ungkap Nyoman Wardana.
Penanganan secara alami yang dilakukan dengan memanfaatkan semut tersebut terus dilakukan. Bahkan ribuan ulat bulu yang sebelumnya memenuhi dahan pohon sandat di halaman rumahnya menjadi berkurang." Hasilnya seperti ini, ulat bulu mampu diatasi sehingga tidak repot lagi dan resah," ujarnya Wardana.Hal senada diungkapkan Petugas Penyuluh Pertanian Lapangan, PPL Kecamatan Banjar, Nyoman Sudrana. Dengan cara alami itu justru lebih efektif dan tuntas dibandingkan dengan penyemprotan ataupun pembasmian dengan membakar.
" Memang cara ini merupakan cara yang efektif dan memberikan hasil, sehingga kami harapkan keberadaan semut sebagai predator ulat tidak diburu, demikian juga dengan burung sehingga mampu menjaga keseimbangan alam," paparnya.
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
