Indigo Minta Ibunya Segera Diseret ke Pengadilan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Beritabali.com, Denpasar. Indigo Gattenio (12), bocah yang menggelar sayembara untuk menangkap ibunya dengan tuduhan penelantaran anak, mengaku marah setelah ibunya Sari Soraya Ruka menggelar jumpa pers di Jakarta. Indigo menuding ibunya berbohong dalam jumpa pers di Jakarta dan minta ibunya segera menyelesaikan persoalan ini di pengadilan.
"Setelah Sari menggelar jumpa pers di Jakarta, Indigo sangat marah dan kecewa. Indigo tidak mau berkata apa-apa dan hanya ingin ibunya segera dihadirkan ke pengadilan untuk menyelesaikan persoalan ini lewat jalur hukum,"jelas Ika, wanita kerabat dekat keluarga Eli Gattenio, Senin (12/12/2011).
Indigo Gattenio ketika dimintai konfirmasi soal jumpa pers yang dilakukan ibunya Sari Soraya Ruka di Jakarta menyatakan, "apa yang disampaikannya (Sari) di Jakarta itu penuh kebohongan dan tidak sesuai dengan fakta yang terjadi selama ini. Face me on the court (hadapi saya di pengadilan),"ujarnya.
Setelah menyebar pamflet sayembara berhadiah Rp 20 juta, kata Indigo, dirinya banyak menerima telfon baik itu berupa dukungan moril, maupun informasi mengenai ibunya Sari Soraya Ruka, yang dituding telah menelantarkannya dan 3 adiknya dalam setahun terakhir.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah menelfon saya lewat nomor di pamflet sayembara, dan memberi informasi tentang dia (Sari Soraya Ruka). Informasi ini antara lain bilang kalau dia (Sari) sering dugem pakai ectacy bersama dengan cowok-cowoknya. Saya bilang kepada para penelfon agar bisa datang ke persidangan sebagai saksi,"ujar Indigo.
Indigo minta agar tidak ada diskriminasi hukum, yang membedakan antara perlakukan hukum terhadap warga negara asing dan warga negara indonesia, seperti yang ditekankan Sari Soraya Ruka dalam jumpa pers di Jakarta.
Indigo berharap agar bisa selalu bersama ayahnya Eli Gattenio baik itu jika tetap di tinggal di Indonesia, maupun jika nanti harus tinggal di Amerika Serikat atau negara lain di luar Indonesia.
"Kita minta agar tidak dipersulit jika saya dan adik-adik memang harus tinggal di luar negeri bersama ayah kami,"harapnya. (dev)
Reporter: bbn/ctg