Dua Subak Kekeringan Petani Mengeluh

Jumat, 4 Mei 2012, 21:32 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Memasuki musim kemarau saat ini di Jembrana para petani di Subak Tegal Lantang dan Subak Mertasari, Jembrana mengeluh. Pasalnya saat ini debit air dikawasan tersebut sangat kecil sehingga ratusan hektar sawah di subak tersebut mengalami kekeringan, akibatnya petani kini teracam gagal panen.

Dari pantauan Beritabali.com Jumat (4/5), disepanjang aliran irigasi nampak tidak ada air yang mengalir, bahkan tanah di saluran irigasi tersebut telah mongering. Demikiannya di Bendungan Sungai Pendem Nampak debit air sangat kecil.  Ketinggian air hanya berkisar 40 cm.

Menurut warga turunnya debit air di bendungan tersebut telah terjadi sejak dua tahun lalu. Penyebabnya karena di lokasi tersebut pernah terjadi banjir bandang, sehingga material longsoran menimbun sungai. Sehingga sungai menjadi sempit dan dangkal. Karena kondisi ini Subak Tegal Lantang dan Subak Mertasari kena imbasnya. Padi yang telah berumur 20 hari di dua subak tersebut dipastikan gagal panen karena kurangnya pasokan air.

”Sejak dua minggu air sudah tidak mengalir ke sini pak, padi saya jelas akan mati karena tidak ada air,” terang I Gede Widana,43, petani Subak Tegal Lantang. Menurutnya beberapa petani yang sawahnya mengalami kekeringan, kini hanya mengharapkan keajaiban bisa memanen padinya.

Sebenarnya menurut Widana petani di subak tersebut sudah berusaha mencarikan jalan keluar dengan membuat sumur bos. Namun sumur bor tersebut tidak mampu mengaliri sawah dengan maksimal. Demikian halnya air sumur bor tidak bisa bertahan lama. “kalau terus tidak ada hujan, sebentar lagi air di sumur bor ini akan kering,  ungkapnya.

 

Lain halnya dengan I Putu Santika,40, petani setempat. Dirinya mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. Dirinya mengaku air dari sumur bor yang dibuat secara suadaya tidak akan mampu mengaliri sawah sampai panen. “ Saya sudah tidak bisa berbuat banyak pak, sekarang hanya adu nasib saja,” keluhnya.

logo

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/jbr



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami