Akun
user@gmail.com
Beritabali ID: 738173817
Langganan

Beritabali Premium Tidak Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Aktif sampai 23 Desember 2025
New York, USA (HQ)
750 Sing Sing Rd, Horseheads, NY, 14845Call: 469-537-2410 (Toll-free)
hello@blogzine.comRektor UNUD Pertanyakan Rencana KPK Periksa Dirinya
denpasar
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hendak memeriksa 16 rektor di Indonesia terkait dengan dugaan korupsi dana APBN-P tahun 2010. Rektor Universitas Udayana Denpasar Prof Dr Made Bakta yang juga akan diperiksa mengaku geram dengan langkah lembaga super bodi tersebut.
"Saya melihat ada hidden desain untuk mengobok-obok kampus oleh KPK. Kalau mau memeriksa, kenapa tidak dibuatkan pertanyaan tertulis atau dikoordinasikan dulu dengan pihak kementerian pendidikan terkait dengan dugaan kasus korupsi tersebut," ujar Made Bakta saat ditemui dalam acara World Hindu Summit di Gedung Wisma Sabha, Sabtu (9/6/2012).
"Kalau ini dibiarkan maka citra kampus atau perguruan tinggi yang sebenarnya menjadi teladan masyarakat akan hilang atau semakin negatif. Mau dibawa kemana Indonesia ini," imbuhnya.
Menruut Made Bakta, dari 16 rektor yang akan diperiksa KPK, sudah adadua rektor yang telah dipanggil yaitu Rektor IPB Bogor dan Sultan Agung Tirtayasa Banten. Terkait pemanggilan KPK itu, Made Bakta mengaku sudah siapkan data dan fakta terkait dengan dugaan korupsi dana APBN-P tahun 2010 lalu. Ia mengaku semua prosedur dan persyaratan terhadap penggunaan anggaran tersebut sudah dilakukan sesuai mekanisme yang ada.
Universitas Udayana (Unud) Bali diduga menyelewengkan dana yang tergolong cukup banyak yakni Rp 30 miliar dari Rp 100 miliar yang di berikan pemerintah ke pihak Unud.
Reporter: bbn/psk
Berita Terpopuler
ABOUT BALI

Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu

Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama

Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem
