Akun
guest@beritabali.com

Beritabali ID:


Langganan
logo
Beritabali Premium Aktif

Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium




Tinggi, Jumlah Penderita Diabetes di Daerah Wisata

Minggu, 18 November 2012, 15:31 WITA Follow
Beritabali.com

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Hasil penelitian Persatuan Endokrinologi (PERKENI) Cabang Bali menunjukkan, jumlah penderita obesitas dan diabetes di daerah tujuan wisata lebih tinggi dibanding daerah lainnya di Bali. Faktor lingkungan dan pola makan menjadi penyebab utama tingginya jumlah penderita diabetes dan obesitas di daerah wisata tersebut.

Ketua Persatuan Endokrinologi (PERKENI) Cabang Bali, Prof dr Ketut Swastika menyatakan, daerah wisata Legian dan Ubud merupakan dua daerah wisata dengan tingkat penderita obesitas (kegemukan) dan diabetes tinggi.

"Di Ubud dan Legian tingkat obesitasnya tinggi. Di daerah Petulu juga cukup tinggi,"ujarnya di Renon, Minggu (18/11/2012), usai peringatan World Diabetes Day 2012. Di daerah Legian, penelitian dilakukan sekitar tahun 2009 lalu. Penelitian atau survey dilakukan terhadap 300 orang warga di satu banjar (dusun) di daerah Legian Kuta. Hasilnya 7,3 persen dari seluruh populasi yang diteliti menderita obesitas dan diabetes.

"Di Legian angka penderita diabetes tinggi karena faktor lingkungan dan pola makan. Warga di Legian terpengaruh pola makanan barat. Obesitas itu sendiri merupakan cikal bakal diabetes,"jelasnya. Jumlah penderita obesitas dan diabetes di daerah wisata Legian dan Ubud, berbeda dengan jumlah penderita di daerah lainnya di Bali seperti daerah Pedawa,  Tenganan, atau Penglipuran.

"Di daerah selain Legian dan Ubud, angka penderita diabetesnya kecil, jumlah penderita obesitas juga kecil. Ini karena pola hidupnya masih tertata, disamping aktivitas warga yang juga masih tinggi,"ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya menambahkan, jumlah penderita diabetes di Bali menduduki peringkat kedua dibawah penderita hipertensi. Tahun 2011 lalu, jumlah penderita diabetes di Bali tercatat 2210 kasus. "Penderita terbanyak di Kota Denpasar, kemudian Badung. Penderita terbanyak berumur di atas 20 tahun. Ini perlu menjadi perhatian kita bersama. Promosi perilaku hidup bersih dan sehat perlu ditingkatkan,"ujarnya. Suarjaya mengatakan, ada 2 hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit diabetes yakni menata pola makan dengan tidak makan berlebihan dan olah raga secara teratur.

"Meski punya banyak uang, jangan makan berlebihan. Olahraga yang teratur untuk menjaga postur tubuh dan untuk membakar lemak. Lemak ini yang menjadi dasar diabetes,"jelasnya.

Beritabali.com

Berlangganan BeritaBali
untuk membaca cerita lengkapnya

Lanjutkan

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami