search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sumpah Cor di Pura Besakih Batal Dilakukan
Jumat, 25 Januari 2013, 00:24 WITA Follow
image

google.com/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Sumpah cor yang rencananya akan digelar seorang pejabat Institut Hindu Darma Negeri (IHDN) Denpasar di Pura Besakih Sabtu (26/1/2013) akhirnya batal dilakukan. Ini setelah Rektor IHDN Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. I Made Titib, Ph.D, langsung turun tangan dan meminta persoalan diselesaikan di internal kampus IHDN tanpa harus lewat sumpah cor.

"Sebagai rektor saya ambil tanggung jawab untuk selesaikan masalah ini. Masalah yang muncul ke media ini (tuduhan korupsi Rp 2,5 milyar) itu hanya isu tanpa bukti yang jelas. Jangan sampai dikembangkan, jangan sampai ke sumpah cor di Pura Besakih, kita bicarakan di kampus saja. Sebagai orang beragama, kita percaya karmapala saja. Kita selesaikan secar internal," kata Rektor IHDN Rektor IHDN Denpasar Prof. Dr. I Made Titib, Ph.D, di Denpasar Jumat (25/1/2013).

Made Titib menambahkan, munculnya persoalan ini lebih karena isu yang sumbernya tidak jelas. Ia meminta hal ini dibawa ke ranah hukum saja dan tidak diselesaikan di pura. "Kalau fitnah lebih baik ke ranah hukum, jangan ke pura (untuk sumpah cor). Sumber mereka dari isu, tanpa bukti dan sumber yang jelas menuduh orang korupsi. Jadi saya dengan hormat minta jangan sampai lakukan upacara sumpah cor dulu, kita bicarakan dulu secara internal. Sebagai rektor saya malu, dan saya keberatan sumpah cor ini dilakukan hanya karena berdasar isu yang tidak benar,"imbuhnya.

Made Titib mengatakan akan memanggil semua pihak-pihak yang berkonflik dan akan menyelesaikan semua masalah ini secara internal di kampus IHDN Denpasar.  Hari Selasa depan, semuanya akan dipertemukan di kampus IHDN Denpasar. Sementara Kepala Biro Administrasi Umum IHDN, DR Praptini Mpd menyatakan, meski sumpah cor dibatalkan atas permintaan rektor IHDN, tapi ia mengaku tetap siap kapanpun jika sumpah cor jadi dilakukan. "Ini saya mau sumpah cor karena saya ditantang. Dia (Pembantu Rektor I IHDN Denpasar I Made Redana) nyata-nyata menantang saya untuk sumpah cor. Dia juga menuduh saya korupsi Rp 2,5 milyar, suatu hal yang tidak pernah saya lakukan,"ujar Praptini.

Terkait imbauan Rektor IHDN agar sumpah cor dibatalkan, Praptini menyatakan akan mematuhinya. "Saya merupakan bagian dari IHDN Denpasar, pak rektor ingin yang terbaik untuk kampus. Tapi jika Made Redana masih menuduh saya melakukan korupsi, saya akan lanjut ke ranah hukum. Kalau dia tidak mau minta maaf, saya akan tuntut ke yang berwajib,"ujarnya. Pembantu Rektor II IHDN Denpasar, Ketut wisarja menambahkan, isu adanya fee sebesar Rp 2,5 milyar untuk Kepala Biro Administrasi Umum IHDN, DR Praptini Mpd  merupakan isu lama.

"Isu ini sudah dilaporkan ke rektor. Isu ini kemudian terus bergulir di kampus. Isu itu tidak benar, semua sudah ada data dan laporan lengkap yang bisa dipertangungjawabkan, seperti dana untuk pengadaan barang dan lain sebagainya,"jelasnya. Sebelumnya diberitakan, seorang pejabat di lingkungan Institut Hindu Darma Negeri (IHDN) Denpasar, tidak terima dituding melakukan korupsi milyaran rupiah. Ia pun menerima tantangan sumpah cor yang ditujukan kepadanya. Sumpah cor dengan tudingan korupsi ini akan menjadi yang pertama kali dilakukan di Bali dan juga Indonesia.

Sumpah cor secara agama Hindu ini akan dilakukan oleh  Kepala Biro Administrasi Umum IHDN, DR Praptini Mpd. Sumpah cor ini akan dilakukan di Pura Besakih pada Sabtu (26/1/2013). Praptini menjelaskan, ia mau melakukan sumpah cor ini untuk menjawab segala tuduhan yang dialamatkan kepadanya oleh Pembantu Rektor I IHDN Denpasar, I Made Redana.

"Saya dituduh menerima fee sebesar Rp 2,5 milyar untuk pengadaan APBNP 2011. Padahal saya  tidak pernah menerimanya dan itu bisa diperiksa. Selain dituduh melakukan korupsi dengan tanpa  bukti, saya juga ditantang untuk melakukan sumpah cor. Saya terima tantangan itu (sumpah cor) karena saya memang tidak melakukan seperti apa yang dituduhkan,"tegasnya saat ditemui di Denpasar, (25/1/2013).(dev)

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami