search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Benoa Akan Jadi Pelabuhan Kapal Pesiar Terbesar
Sabtu, 9 Februari 2013, 18:23 WITA Follow
image

www.tender-indonesia.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kementerian Perhubungan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama PT Pelindo III Indonesia saat ini sedang menata Pelabuhan Benoa untuk menjadi Pelabuhan Kapal Pesiar terbesar di Indonesia.

Dirut PT Pelindo III Benoa Iwan Sabatini mengaku saat ini pihaknya sedang melakukan penataan seperti pengerukan dan pendalaman alur, perawatan berkala kolam, pembangunan mooring dolphin (pengikat kapal) serta penataan penataan terminal atau ruang tunggu kapal pesiar yang lengkap dengan berbagai sarananya.

Iwan menegaskan bahwa, Kementerian Perhubungan menangani pelebaran dan pendalaman alur dan selebihnya dilakukan oleh PT Pelindo III Pelabuhan Benoa. Saat ini panjang dermaga kapal pesiar di Benoa adalah lebih dari 300 meter.

"Bila kapal pesiar panjangnya kurang dari ukuran tersebut maka ia bisa saja bersandar di Pelabuhan yang memang khusus dipersiapkan untuk itu. Tetapi bila panjang mendekati 300 meter atau lebih maka ia hanya berlabuh di tengah laut sekitar Pulau Serangan dan Nusa Dua,"ujarnya, saat ditemui di Denpasar, Sabtu (9/2/2013)

Iwan menyampaikan, selama ini kapal pesiar terbesar yang pernah berlabuh di Benoa adalah kapal pesiar dengan panjang 265 meter. Saat ini, sandar seluruh dermaga timur disiapkan khusus untuk pelabuhan kapal pesiar. Menurut Iwan, Kemenparekraf bahkan tahun ini akan melakukan promosi dan pameran di Singapura, Miami Florida, Shanghai, Perancis, Marsailes, Barcelona.

Tahun 2013 ini, Iwan menargetkan sedikitnya 38 kapal yang akan bersandar atau berlabuh di Pelabuhan Benoa. Sejak Januari hingga Februari ini ada sekitar 10 kapal yang datang dengan total penumpang rata-rata terendah dua ribu orang.

Sementara, pada Maret nanti akan ada dua kapal pesiar yang datang secara bersamaan. Dengan demikian, sudah ada 12 kapal yang datang ke Bali awal tahun ini. "Saat ini Pelabuhan Benoa sudah melayani bongkar muat penumpang atau sudah melayani penumpang yang turun di Benoa dan mengangkut penumpang lain yang kembali dari Benoa," imbuhnya.

Bagi Iwan, Pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan terbesar di Bali ini sangat berdampak bagi pariwisata Bali dan Indonesia. Mengingat, selama ini andalan utama peningkatan kunjungan wisata ke Bali terbesar dari angkutan udara atau pesawat. Bila seterusnya ditingkatkan pelayanan tersebut maka cepat atau lambat Benoa akan memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali dan Indonesia.

Pria asal Sidoarjo ini memaparkan, tahun lalu jumlah penumpang dari kapal pesiar yang datang ke Bali mencapai 67 ribu orang dari 35 kapal yang pernah bersandar di Benoa. Bila dilihat trend dari tahun 2011 maka kedatangan kapal pesiar ke Bali cenderung makin besar baik dari ukuran kapal, jumlah kapal dan berdampak pada jumlah penumpang.

"Cepat atau lambat kapal cruz yang datang ke Bali dan Indonesia makin besar dengan daya tampung yang makin banyak. Makanya sarana dan prasarana di Pelindo III ini akan terus dibenahi sehingga bisa menggairahkan industri kapal pesiar dari berbagai negara di dunia," ucap Iwan optimis.

Iwan menilai, saat ini ada dua momentum penting bagi Pelabuhan Benoa. Yakni, berhasilnya Pelabuhan Benoa melayani kapal cruz turn arround port (bongkar muat penumpang) itu artinya, ada penumpang yang turun di Benoa dan beberapa hari tinggal di Bali. Selain itu ada juga yang naik untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai negara. Bongkar muat ini sudah dilakukan sejak Desember tahun 2012 tanggal 21-23 yakni kapal Seven Seas Voyage dan Sea Born Odyssey.

Iwan mengakui, dua kapal berukuran besar ini berhasil lakukan kegiatan embarkasi berganti penumpang kapal cruz untuk dapat trun dan naik di Pelabuhan Benoa. Tidak hanya itu, Pelabuhan Benoa telah menyiapkan beberapa sarana infrastrukur yang berdimensi makin besar yakni minus 10 low water spring atau kedalaman alur kapal.

Baginya, kapal yang semakin besar akan membutuhkan kedalaman yang baik. Saat ini, alur kapal sudah minus 10 meter dan tahun 2013, Iwan berharap bisa lebih dalam lagi yakni minus 11 meter.

Selain itu, saat ini pihaknya melakukan pembuatan mooring dolphin (pengikat kapal), penguatan dermaga dan penambahan ruang tunggu. Hal ini bagi Iwan perlu dilakukan karena kontur kolam itu setiap saat ada perubahan bergantung pada cuaca dan lainnya. Sementara, kolam yang terjadi sedimentasi akan terus dikeruk secara berkala.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami