search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Kera Ngamuk, Gigit Hidung Warga Hingga Copot
Jumat, 15 Februari 2013, 15:48 WITA Follow
image

images.google.com/Ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KLUNGKUNG.

Seekor kera berukuran besar mengamuk dan menyerang seorang warga bernama Wayan Kisid asal Banjar Kuripan Kauh, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung, Bali. Akibat amukan binatang liar tersebut membuat batang hidung pensiunan BKKBN itu putus.

Musibah itu membuat pria berusia 62 tahun itu kini harus menjalani operasi. Proses operasi dijalaninya untuk menyatukan kembali daging ujung hidungnya pasca digigit binatang yang tergolong cerdas menirukan gaya manusia itu.

Menurut penuturan istrinya Wayan Ribek (56), peristiwa itu bermula ketika suaminya pada pagi hari sedang memetik bunga di sawah dekat rumahnya.

Namun naas, tiba-tiba seekor kera raksasa yang melompat dari atas tebing menyerang muka Kisid dan menggigit batang hidungnya hingga terputus.

"Waktu itu suami saya izin mau ke sawah memetik bunga. Tiba-tiba saja ia diserang seekor kera secara membabi buta," ujarnya, ketika menunggu suaminya di UGD RSUP Sanglah, Jumat (15/2/2013).

Sementara Kisid mengaku, walau kala itu ujung hidungnya putus, namun ia belum menyadarinya. Kisid justru emosi dan tak terima sambil berlari mengejar kera yang membuatnya batang hidungnya copot. Bapak tiga anak itu baru sadar jika ujung hidungnya copot digigit kera liar itu.

"Habis digigit saya mengejar kera itu. Saya jatuh tiga kali. Saya bawa parang, tapi kera itu cepat sekali perginya. Saya baru tahu dan langsung pulang. Waktu itu tidak ada yang menolong," tutur Kisid yang tergolek lemah di tempat tidur rumah sakit.

Kisid mengakui, amukan kera liar yang menimpanya sudah kali kelima yang dialami warga di desanya. Meski warga dan pihak kepolisian sudah berupaya mengusir, namun kera-kera nakal itu masih terus berkerumun di desanya.

"Saya orang kelima. Sebelumnya tetangga ada empat orang yang juga digigit kera. Ada yang digigit di kaki dan bagian tubuh lainnya. Polisi juga sempat turun tangan mengusir kera-kera itu, tapi tak berhasil. Tak tahu kenapa kera itu turun ke desa-desa," jelas Kisid.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami