Warga Adukan Beredarnya Sembako Kandidat Dalam Masa Tenang
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BULELENG.
Sejumlah paket sembako yang berisi 5 kg beras, mie instan, kopi, dan cangkir bergambar kandidat PastiKerta ditemukan warga di Dusun Desa, Desa Banyuasri, Kecamatan Banjar, Buleleng, Bali. Beredarnya paket sembako milik salah satu kandidat yang akan bertarung itu, membuat warga Buleleng resah di tengah masa tenang sebelum pencoblosan pada 15 Mei 2013 mendatang.
Dengan temuan itu, warga akhirnya melaporkan temuan itu ke Panwaslu Buleleng dan dibantu LSM Gema Nusantara dengan disertai bukti cangkir bergambar PastiKerta ke Kantor Panwaslu Buleleng hari ini. Aktivisis LSM Gema Nusantara Antonius Sanjaya Kiabeni dan Gede Bagiada menyatakan bahwa ada warga yang menyampaikan temuan pembagian sembako pada masa tenang di Dusun Desa, Desa Banyuseri, Kecamatan Banjar, Buleleng.
Gede Bagiada dan Antonius Sanjaya juga menyerahkan bukti rekaman dan cangkir bergambar Pasti-Kerta kepada Ketua Panwaslu Buleleng. "Dari hasil advokasi ditemukan 20 paket sembako yang berisi 5 kg beras, mie instan, kopi, dan cangkir bergambar PastiKerta di rumah Kepala Dusun Desa, Putu Sumitra Jaya," ujarnya Gede Bagiada, Minggu (12/5/2013).
Temuan itu kemudian langsung ditindaklanjuti dengan menyampaikannya ke Panwascam Banjar dan ke Panwaslu Kabupaten Buleleng. "Sebagai LSM kita mendapat pengaduan dari warga yang merasa resah dengan adanya paket sembako yang justru didistribusikan pada masa tenang. Keresahan warga itu kita tindaklanjuti ke Panwaslu Buleleng agar jangan sampai masyarakat yang sudah tenang justru dibuat resah dengan kondisi ini,"imbuhnya.
Bagiada sangat menyayangkan kejadian itu, lantaran kedua pasangan kandidat berkoar-koar tentang keamanan, namun buktinya masih saja ada yang melakukan praktek-praktek yang justru membuat suasana tidak kondusif di masyarakat. "Kita tidak dukung siapa-siapa, tetapi apa yang disampaikan oleh pasangan kandidat dengan mengedepankan keamanan hanya isapan jempol saja jika masih ada praktek-praktek seperti ini," ucapnya kesal.
Disamping praktek bagi-bagi sembako, Bagiada juga menerima laporan bahwa ada salah satu tim kandidat yang menggelar safari kesehatan di Desa Rendetin, Kecamatan Kubutambahan. Namun hal itu batal dilakukan lantaran warga menolak dan tidak ingin terusik pada masa tenang. "Ada juga di salah satu desa di Tejakula, pembagian kartu pemilih dibarengi dengan kartu JKBM. Ini masih kita telusuri maksudnya apa,"jelasnya.
Hal senada juga disampaikan LSM Jari Wayan Purnamek yang menyayangkan tindakan-tindakan yang dinilai justru mencederai demokrasi di masyarakat. Ia pun bersama aktivis LSM lainnya akan tetap melakukan pemantauan untuk mengawal proses demokrasi dalam Pilgub Bali 2013. "Kok masih saja ditempuh cara-cara yang justru mencederai demokrasi di masyarakat," ucapnya heran.
Atas temuan itu, Ketua Panwaslu Buleleng, Ketut Ariani seusai menerima laporan tersebut menyatakan akan segera melakukan tindaklanjut sesuai dengan tahapan dan prosedur yang ada. "Kita sudah terima laporannya dan kita akan tindaklanjuti sesuai dengan prosedur dan tahapan yang ada yakni meminta klarifikasi," dalihnya.
Reporter: bbn/net