search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
230 Siswa SMP di Bali Tidak Lulus UN
Jumat, 31 Mei 2013, 15:48 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga Provinsi Bali AAN Gede Sujaya menyatakan sebanyak 230 siswa tidak lulus  dalam Ujian Nasional (UN) SMP di Propinsi Bali tahun ajaran 2012/2013.

Berdasarkan tingkat kelulusan UN SMP Provinsi Bali mencapai 99,61 persen atau 59.177 siswa dari 59.407 siswa yang mengikuti UN. Sujaya mengaku bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya, presetasi kelulusan tahun ini mengalami kemunduran sekalipun tidak signifikan karena jumlah peserta ujian meningkat di tahun 2013.

Menurut Sujaya, persentase kelulusan tahun sebelumnya mencapai 99,97 persen sehingga tahun ini mengalami penurunan menjadi 99,61 persen. "Jumlah peserta tahun lalu lebih sedikit bila dibandingkan dengan tahun 2013. Sekalipun pesertanya lebih sedikit dari tahun sebelumnya, namun tetap saja ada kemunduran persentase kelulusan mendekati lebih dari 10 persen," ujarnya, dalam keterangan resminya di Kantor Disdikpora Bali, Jumat (31/5/2013).

Lebih jauh Sujaya menjelaskan, dari 230 siswa yang tidak lulus, jumlah terbanyak berasal dari siswa di Buleleng mencapai 182 orang. Menurutnya, dari kondisi siswa di Buleleng umumnya terutama beberapa sekolah dengan jumlah siswa tidak lulus terbanyak sangat lemah. "Seharusnya dengan kondisi kemampuan akademis yang sangat lemah dan siswa harus sekolah ke SMP LB tetapi dipaksa ke sekolah reguler," jelasnya.

Selain itu, kata Sujaya, faktor lain yang ikut memicu tingkat kelulusan di Kabupaten Buleleng adalah akibat kondisi sosial ekonomi keluarga siswa di beberapa wilayah Bali utara tersebut. "Banyak orang tua disana yang memaksa anaknya untuk mencari nafkah. Mereka disuruh menggembala sapi, kerja sebagai buruh tani sehingga waktu untuk belajar dan bersekolah sangat kurang," paparnya.

Beberapa sekolah SMP dengan yang jumlah siswa tidak lulus terbanyak di Buleleng antara lain, SMP Negeri 1 Kubutambahan sebanyak 43 orang tidak lulus dari 274 orang, SMPN 3 Gerokgak edikitnya 27 orang tidak lulus dari 127 orang, SMPN 2 Kubutambahan mencapai 23 orang tidak lulus 247 orang. Serta SMPN 2 Sukasada dari 186 siswa sebanyak 10 orang tidak lulus.

"Kita perlu evaluasi secara menyeluruh mulai dari sarana, pendanaan, tenaga guru dan seterusnya, harus terus dievaluasi kembali. Apa mungkin ada juga semacam diklat guru terutama mata pelajaran yang menjadi penyebab banyak siswa yang tidak lulus," dalihnya. (dws)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami