search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
40 Hotel Disiapkan Berstandar Keamanan Internasional
Rabu, 21 Agustus 2013, 10:23 WITA Follow
image

google/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Sebanyak 40 hotel di Bali disiapkan secara khusus memperoleh sertifikat standar keamanan internasional untuk penyelenggaran KTT APEC yang akan berlangsung pada Oktober 2013 mendatang.

Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menyatakan dari 40 hotel tersebut semuanya berada di kawasan Nusa Dua Bali. Dan hanya ada satu hotel yang berada di Kawasan Tanah Lot, Tabanan tetapi hal itu digunakan bukan untuk KTT APEC.

" Hotel di Tanah Lot untuk Kompetisi Miss World dan tertutup bagi awak media. Itu permintaan khusus dari panitia kompetisi Miss World, tetapi standardnya sama dengan pengamanan KTT APEC. Sedangkan sisanya berada di kawasan Nusa Dua semua," ujarnya saat ditemui di Kantor Bali Tourism Board Denpasar, Selasa (20/8/2013).

Menurut pria yang biasa disapa Cok Ace itu, dari 40 hotel yang disiapkan itu, kini baru 15 hotel yang sudah mendapatkan sertifikat standar keamanan internasional. Penilaian standar keamanan, kata Cok Ace dilakukan oleh Polda Bali bersama seluruh instansi terkait dan pihak PHRI akan mengupayakan agar seluruh hotel yang sudah terpilih untuk menampung tamu KTT APEC harus memiliki standar keamanan dengan sertifikasi dari pihak kepolisian.

"Memang baru 15 hotel yang sudah mendapatkan sertifikasi standar keamanan. Kita akan selesaikan dalam waktu dekat ini dan akan mendesak pihak hotel agar melengkapi seluruh infrastruktur yang berhubungan dengan standar keamanan tersebut," tegasnya.

Lebih jauh, mantan Bupati Gianyar itu menjelaskan jika standar keamanan dengan sertifikasi keamanan internasional tersebut akan diselesaikan dalam waktu dekat. Menurutnya, jumlah hotel tersebut kemungkinan bertambah. "Banyak tamu dari negara tertentu yang ingin menginap satu hotel dan mereka tidak mau dalam hotel yang sama menginap tamu lain. Sampai saat ini memang belum ada informasi ada tamu negara yang memesan satu hotel tersendiri. Namun kemungkinan besar hal itu akan terjadi dalam saat-saat terakhir," jelasnya.

Disinggung tentang kediaman para kepala negara, Cok Ace berkelit dan mengaku belum mengetahuinya secara pasti.

"Itu tidak diberitahu dan itu harus secret. Kediaman kepala negara itu menjadi kewenangan pihak keamanan, dimana saja hotel yang dianggap layak oleh pihak keamanan, jadi terserah mau dimana saja," dalihnya. (dws)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami